
Doa bagi Para Pemimpin Bangsa
Untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. (1 Timotius 2:2) Pada tgl. 27 September 2019, PGI mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh gereja di bawah naungannya. Himbauan itu disampaikan mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi belum lama ini. Demonstrasi yang rawan ditungganggi sehingga menimbulkan kekacauan, dan korban jiwa. Kebakaran hutan di Riau yang berdampak pada berkurangnya paru-paru


Mengenal Liturgi ‘Lima’ (2)
Liturgi Lima yang pada edisi binawarga yang lalu telah disinggung rupanya menjadi salah satu acuan pertimbangan pembaruan liturgi Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa melalui Tim Liturgi yang ada di bawah Komisi Ajaran. Penggunaan bentuk liturgi tersebut dalam pembaharuan liturgi GKJ tentu saja dengan pengolahan lebih lanjut dengan melakukan penyesuaian tata ibadah tersebut sesuai dengan ajaran dan karakter GKJ. Memang pada awalnya Liturgi Lima hanya merupakan liturgi pelayanan


Keselamatan Diperoleh dari Pendengaran akan Firman Tuhan
Amos 6:1, Mazmur 146, I Timotius 6:11, 12, Lukas 16:19-31 Jika kita hendak bepergian, kita harus tahu ke mana tujuan kita. Kita juga harus tahu bagaimana mencapai tujuan tersebut. Jika kita tidak mengetahui caranya, apalagi tujuannya, maka mungkin kita akan berputar-putar tanpa tujuan. Demikian pula dengan hidup. Agar hidup kita menjadi bermakna, kita pun mesti mengetahui apa tujuan hidup kita, dan bagaimana semestinya kita menjalani hidup dengan benar, agar tujuan hidup kita


DIPANGGIL DALAM PENJARA
Ketika Jacob de Shazer ditangkap sebagai tawanan perang di Jepang pada 18 April 1942, ia adalah seorang ateis. Ia merupakan anggota pasukan pimpinan James Harold Doolitle, yang dikenal sebagai perwira militer dan pilot Amerika yang memimpin pesawat tempur yang melakukan pemboman terhadap Tokyo dan kota-kota lain di Jepang pada bulan April 1942. Ia ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara dan sempat melihat seorang rekannya ditembak oleh regu tembak Jepang, dan seorang lagi


Akrab sekaligus Asing
Peliharalah kasih persaudaraan. Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat. (Ibrani 13:1, 2) Perintah dalam ayat 1, sangat jelas! Kita sebagai orang yang dipersatukan oleh percaya kepada Yesus Kristus diundang untuk memelihara kasih persaudaraan. Namun, perintah ini tidak berhenti di sini. Ada perintah pada ayat 2, yang juga meminta kita untuk tidak hanya memelihara ka


Selemah Apapun Kita
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. (Matius 12:20) Buluh adalah sejenis tumbuhan seperti alang-alang yang tumbuh liar yang sangat umum di sepanjang tepi sungai di Israel, tanaman berumpun, berakar serabut, batangnya beruas-ruas dan berongga. Buluh yang patah sangatlah lumrah bila dibuang orang, karena selain tidak ada harganya, juga tidak memiliki nilai guna. Sumbu


Berani Memilih.
“Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.” 3 Yohanes 1:11
Penulis surat Yohanes begitu tegas menasehati jemaatnya. Apabila seseorang mengakui Allah sebagai pemelihara kehidupan dan penebusnya, maka sebuah keniscayaan bila laku kehidupannya juga berpadanan dengan kehendak Allah. Sebaliknya bila daripadanya lahir perbuat


Menyuarakan Keadilan.
“belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman Tuhan -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Yesaya 1:17-18 TB
Keadilan bagi banyak orang adalah konsep abstrak yang hanya berada di awang-awang, tapi bagi Na


Tidak Bimbang
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, (Roma 4:20) Akal pikir manusia kadang tanpa disadari membatasi kemahakuasaan Tuhan Allah, sehingga ketika menghadapi persoalan, keadaan, kenyataan yang dirasa sangat berat, dalam keterbatasan nalar, kita merasa buntu. Akal nalar kita tidak dapat mencari jalan keluar, sehingga membuat kita putus asa, tidak punya harapan. Bahkan berpikir mustahil. T


Tuhan Sang Penjaga
TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
[Mazmur 121:8] Ayat ini merupakan syair paling pungkasan dalam Nyanyian Ziarah yang dicatat di Mazmur 121. Nyanyian ini dilantunkan oleh umat Israel ketika mereka akan, dan sedang melakukan perjalanan ziarah ke Yerusalem. Terbayang dalam pikiran mereka perjalanan yang panjang, melelahkan, dan penuh marabahaya. Memikirkan itu semua membuat mereka gentar, dan takut ketika hendak mengawali perjalanan, dan j