Mengingat yang Indah
Vitamin bagi Jiwa
Bukankah mereka itu umat milik-Mu sendiri, yang Kau bawa keluar dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang teracung?" Ulangan 9:29
Pernah merasa kesal dengan seseorang? Kesal karena ia berulang kali melakukan kesalahan yang sama. Ditolong tetapi tidak tahu berterima kasih. Ditegur tetapi tidak merasa bersalah. Dihukum malah marah. Sebetulnya tahu tapi tidak mau tahu. Orang seperti ini melakukan kesalahan bukan karena ia bodoh. Tetapi karena kebebalan hatinya. Jadi wajarlah jika ada orang merasa sedemikian kesal mengadapi orang seperti ini. Tetapi ada juga orang yang sekalipun merasa kesal, tetapi tetap memgasihinya. Kasih seperti ini adalah kasih yang tulus dan bersifat ilahi. Kitab Ulangan menceritakan dengan demikian apik seperti apa wujud kasih ilahi itu melalui hubungan antara Allah, Musa dan Bangsa Israel. Allah kesal terhadap Israel karena kebebalan mereka. Begitu kesalnya Allah hingga IA hendak memusnahkan Israel. Namun, sekalipun Musa pun sesungguhnya kesal kepada mereka namun ia tidak tega terhadap Israel. Musa membujuk Allah agar tetap memberkati Israel. Musa mengingatkan Allah bahwa Israel adalah umat kesayangan-Nya yang diperjuangkan dengan kekuatan Allah yang mahabesar. Musa berusaha dengan keras untuk menumbuhkan kembali kasih Allah kepada Israel.
Gambaran Allah yang demikian mengajarkan kepada kita bahwa ketika kita mulai kehilangan kasih terhadap seseorang, mungkin karena sifatnya yang berubah atau entah karena apapun, perlu bagi kita untuk mengingat-ingat kembali betapa mereka adalah orang yang sesungguhnya berharga bagi kita. Mengingat kembali hal yang indah dan mulia dalam relasi kita dengan sesama dapat menolong kita untuk memulihkan relasi.
Selamat mengingat kenangan manis👼