
Pelaku-pelaku Firman
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yakobus 1:22) Firman Tuhan adalah pelita kehidupan. Kata-kata tersebut mungkin sudah sering kita dengar. Sayangnya selama ini pelita tersebut hanya kita lihat dari kejauhan tanpa memanfaatkannya untuk menerangi jalan kita. Itulah gambaran dari situasi yang sering kita alami yakni membaca dan mendengar Firman tapi tidak melakukannya. Penulis
![Sabtu Sunyi dan Minggu Paska [1]](https://static.wixstatic.com/media/751f2d_a0645124c1e34b8bb3d69800518aa684~mv2.jpg/v1/fill/w_371,h_279,fp_0.50_0.50,q_90,enc_auto/751f2d_a0645124c1e34b8bb3d69800518aa684~mv2.jpg)
Sabtu Sunyi dan Minggu Paska [1]
Sabtu Sunyi: Hari Sabtu diantara Jumat Agung dan Paska disebut dengan Sabtu Sunyi, karena pada hari Sabtu Sunyi ini jemaat diajak untuk menghayati kesunyian kubur Yesus. Sabtu Sunyi/Suci adalah masa transisi antara KEMATIAN dan KEBANGKITAN, antara DUKA dan HARAPAN. Keduanya dilabuhkan dalam sikap iman seraya merenungkan makna kefanaan manusia dalam kematian Yesus. Penghayatan itu dilakukan dengan keheningan dan sikap meditatif di hadapan Allah. Melalui keheningan Sabtu Sunyi,

PASCAL MENANTANG “TARUHAN”
Judul ini bukan ajakan untuk berjudi, tetapi sebuah tantangan yang serius dari Blaise Pascal, --seorang pemikir Kristen sekaligus seorang ilmuwan, ahli filsafat, matematika-- kepada orang-orang yang tidak mau percaya dan para rasionalist. Blaise Pascal, atau sering hanya disebut Pascal, lahir th. 1623 di Clermont, Perancis. Ketika baru berumur tiga tahun, ibunya meninggal, dan bersama dengan kedua kakak perempuannya ia bertumbuh dalam pengasuhan ayahnya. Ia tumbuh menjadi pel

“Berani Percaya”
Markus 8:31-38 Setiap kita memiliki pandangan dan idealisme terhadap sosok tertentu. Seorang istri memiliki gambaran ideal tentang sosok suami, demikian pula sebaliknya. Orang yang dipimpin memiliki gambaran ideal tentang sosok pemimpin mereka, demikian pula sebaliknya. Ketika yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan gambaran idealnya, seringkali hal tersebut menimbulkan kekecewaan. Respons atas kekecewaan tersebut dapat bermacam rupa. Salah satunya adalah penyangkalan. Seba

Melayani Bersama-Nya.
“… Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan injil". Markus 3 : 13b, 14 Yesus memanggil para murid untuk mengikuti, menjadi orang “pembelajar” dan menjadi rekan sekerja. Mereka kemudian bersama-sama Yesus yang berkarya, mengambil bagian dan melanjutkan karya pelayanan-Nya. Sekarang Yesus telah melayakkan kita menerima rahmat keselamatan dan setia mendampin

Surga dan Neraka
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lukas 16:23 Ayat nats di atas adalah kisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Kisah ini hendaknya semakin menyadarkan kita bahwa surga dan neraka itu benar-benar ada. Jadi, neraka itu bukanlah cerita fiksi yang bertujuan untuk menakut-nakuti orang. Tak bisa dibayangkan penderitaan yang akan

KITA HANYALAH DEBU
... karena engkau menjadi tinggi hati dan berkata: "Aku adalah Allah!" Yehezkiel 28: 2 Keangkuhan sudah menjadi masalah dari abad ke abad. Melalui nabi Yehezkiel, Allah memperingatkan raja negeri Tirus yang kuat itu tentang keangkuhannya. Dia mengatakan bahwa keangkuhan sang raja akan membawanya kepada kehancuran: "Karena hatimu mau menempatkan diri sama dengan Allah, maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau"( YEH.28: 6-7). Raja Tirus pada akhirnya akan menyadari

Melakukan Kebenaran dan Keadilan
kebenaran dan keadilan lebih dikenan Tuhan dari pada korban. Amsal 21:3 Para Nabi dalam Perjanjian Lama seringkali mengingatkan umat Israel untuk melakukan kebenaran, keadilan dan kasih terhadap sesama. Melakukan serangkaian ibadah dan ritual-ritual keagamaan saja belum cukup untuk menyatakan cinta dan bakti kepada Allah. Nasihat para Nabi tersebut rupanya bergema kembali dalam potongan Kitab Amsal yang kita baca pada hari ini. Kebenaran dan keadilan bahkan dikatakan lebih

Kesombongan Menghancurkan Berkat
Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. 2 Tawarikh 26:16 Raja Uzia semula dikenal sebagai raja Yehuda yang takut akan Tuhan, selalu melakukan hal yang benar dan mencari kehendak Tuhan Allah dalam bertindak, maka ia dilimpahi berkat kemasyhuran, kekuatan dan kelimpahan yang luar biasa. Sayang kesetiaannya ke

Menjumpai Sang Raja
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Matius 25:40 Raja itu datang dan memisahkan orang-orang terkait tindakan mereka terhadap Sang Raja. “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;” demikianlah Sang Raja bersanda.