

Menghayati Berkat Tuhan
“Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, S e l a supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.” Mazmur 67:2-3 Setiap orang percaya pasti mengharapkan berkat Tuhan dalam kehidupannya. Itu adalah hal yang lumrah. Yang tak lumrah adalah justru ketika seseorang merasa bisa menghadapi segalanya sendirian tanpa campur tangan Tuhan. Bacaan hari ini memperlihatkan pemazmur yang juga m


Kami adalah Tanah Liat
“Tetapi sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.” Yesaya 64:8 Penggambaran manusia sebagai tanah liat yang dipakai oleh nabi Yesaya, hendak menggambarkan keberserahan penuh manusia dihadapan Sang Pencipta. Ungkapan ini adalah refleksi bangsa Yehuda yang berseru menantikan pertolongan dari Allah. Sebelumnya mereka bergelut dalam kesombongan dan pemberontakan kepada Al


Jangan pernah ragukan kasihNya
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32) Ketika hidup kita penuh sukacita mungkin kita tidak ragu sedikitpun akan kasih Tuhan yang begitu besar bagi kita, namun dalam kondisi sebaliknya masihkah sikap tidak ragu sedikitpun akan kasihNya itu masih kita miliki dengan kadar yang sama? Pertanyaan introspektif bagi kita masin


Allah Sumber Harapan
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2) Pernahkah Anda meragukan janji Tuhan? Mungkin secara tidak sadar kita pernah mengalaminya, yaitu ketika kita berada dalam pergumulan yang berat, kita berdoa namun Tuhan seperti tidak mendengar. Pada titik itulah kerap orang jatuh dalam sikap kurang percaya. Seolah harapan yang ditawarkan Tuhan tidak segera didapat. Ayub pernah berada pada titik itu. Ketika ia yang saleh


“Allah Sumber Kekuatan Keluarga”
Yeremia 14:7-10, 19-22, Mazmur 84: 2-8, 2 Timotius 4: 6-8,16-18, Lukas 18:9-14 Perubahan jaman melaju dengan sangat cepat. Perkembangan teknologi membuat kita hidup melewati batas-batas realitas. Segala sesuatu yang dulu dipandang tidak mungkin menjadi sangat mungkin. Manusia diperhadapkan dengan banyak kemudahan, salah satunya dengan munculnya uang elektronik. Orang dapat membeli sesuatu tanpa menggunakan lembaran-lembaran uang, melainkan uang elektronik yang disimpan dalam


PRESTASI dan RENDAH HATI
Seorang bangsawan Jepang yang kaya memiliki seekor burung piaraan yang berbulu amat indah. Ia ingin memiliki lukisan burung itu agar binatang kesayangannya itu diabadikan dalam lukisan. Lalu pergilah ia kepada Holusai, seorang pelukis terkenal. Kepada pelukis itu ia minta agar lukisannya jadi dalam dua minggu. Ketika pelukis itu mulai mengamati burung yang bulunya amat indah itu dan mulai membuat sketsa, ia mengalami kesulitan karena pernik dan alur warna bulunya sangat kompl

Gereja dan Diakonia (2)
Pada minggu sebelumnya kita telah belajar bahwa diakonia merupakan panggilan gereja yang harus direalisasikan. Sebagaimana Kristus yang hidup tidak bagi dirinya sendiri, demikian pula Gereja diundang untuk hidup bagi sesama. Untuk memulai upaya tersebut maka kita perlu untuk melihat secara kritis sebuah pengelompokkan kegiatan diakonia yang selama ini dilakukan Gereja. Diakonia Karitatif. Diakonia karitatif mengandung pengertian perbuatan dorongan belas kasihan yang bersifat


Mendekat pada Tuhan
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! (Yeremia 17:5) Nabi Yeremia berkarya di masa-masa akhir kehancuran Yehuda. Tugasnya adalah memperingatkan para raja, imam, dan rakyat Yehuda akan malapetaka besar yang segera menimpa mereka. Yeremia turut merasakan kemarahan sekaligus kesedihan Allah oleh karena perbuatan Yehuda yang berpaling dari Allah, dan mengikuti kemauann


Hilangkan Rasa Takut dan Bersandar KepadaNya
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" ( Roma 8:15) Setiap manusia pasti pernah mengalami ketakutan, entah karena persoalan keluarga, sakit penyakit, bisnis, karir, dan sebagainya. Yang membedakan adalah ada orang yang dapat menguasai diri terhadap rasa takut yang melanda, namun ada pula orang terus tenggelam dalam ketakutan te


Peganglah Teguh Kepercayaanmu
“Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.”
Ibrani 10:35-36 Iman adalah sesuatu yang begitu dahsyat. Olehnya kita dimampukan untuk menjalani kehidupan di dunia yang penuh dengan misteri itu. Namun seringkali banyak tantangan kehidupan yang membuat iman kita goyah dan bahkan hampir lepas dari genggaman