top of page

CAHAYA SEBAGAI SIMBOL TERANG KRISTUS [1]


Masih berkaitan dengan simbol yang digunakan masa prapaska-paska. Salah satu simbol yang mencolok adalah penggunaan cahaya/terang (bisa bersumber dari lilin atau yang lainnya). Masa Prapaska adalah masa pertobatan. Ibadah disiapkan sedemikian rupa untuk menghayati keberadaan diri jemaat dihadapan Tuhan dan sesama. Dosa yang dilakukan oleh umat baik sengaja maupun tidak menjadi penghalang bagi Terang Kristus sampai pada manusia. Terang Kristus ada, namun tak nampak karena perbuatan manusia. Seperti para tokoh di sekitar peristiwa salib, kurang mampu menyaksikan Terang Kristus, karena kebebalan hati mereka. Namun, terang itu juga kerap tidak nampak karena hati manusia diliputi kesedihan.


Hal ini dilakukan dengan menyiapkan sumber Terang yang mengingatkan akan terang Kristus. Simbol Terang Kristus tetap bercahaya. Tapi terang itu tidak nampak atau samar-samar karena ada selubung yang menutupinya. Selubung yang menutupi cahaya adalah pengakuan bahwa kerap jemaat membuat cahaya Kristus terhalang. Inilah yang melahirkan pengakuan dosa dan pertobatan. Secara teknis, gereja menyiapkan 7 sumber terang, yang semuanya dinyalakan pada ibadah Prapaska 1. Secara berturut-turut, satu persatu sumber terang itu akan ditutup, dan berakhir pada ibadah Jumat Agung.


Prapaska 1 - 7 terang - 1 terang diselubungi

Prapaska 2 - 6 terang - 1 terang diselubungi

Prapaska 3 - 5 terang - 1 terang diselubungi

Prapaska 4 - 4 terang - 1 terang diselubungi

Prapaska 5 - 3 terang - 1 terang diselubungi

Prapaska 6 - 2 terang - 1 terang diselubungi

Jumat Agung - 1 terang - 1 terang diselubungi, Tidak ada terang lagi, Penggambaran gelap gulita, Kematian Kristus di kayu salib

[1] Diambil dari buku pedoman paska-pentakosta GKJ Joglo

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page