Siaga Sambil Terus Bekerja
Sejak jaman pelayanan Yesus, hal akhir jaman sudah lama diperingatkan, dan sejak jaman gereja-gereja purba, perilaku menyimpang mengenai “kiamat” juga sudah menggejala. Tiap kali ada aliran dan sekte yang mengklaim tahu kapan “kiamat” tiba, sebagian masyarakat juga percaya, sebagian lagi bingung dan resah. Meski dari jaman ke jaman ramalan itu ternyata salah, orang masih juga mudah terpengaruh. Kalau muncul issue kiamat, masyarakat kembali ribut dan resah, apalagi hidup dalam jaman hoax seperti sekarang.
Ada sebuah kisah menarik yang dapat memberi pelajaran buat kita tentang itu. Pada suatu hari di tahun 1780, suatu kegelapan misterius menyelimuti Negara Bagian Connecticut di Amerika Serikat. Dan gejala itu mudah sekali membentuk jalan pikiran banyak orang; kiamat akan segera datang! Pada hari yang sama “DPR” Negara Bagian itu sedang bersidang dan sebagian besar anggota DPR pun mengusulkan agar sidang ditangguhkan, agar para anggota Dewan dapat pulang ke rumah masing-masing dan menunggu kedatangan Tuhan Yesus bersama-sama dengan anggota keluarga mereka.
Ketua Dewan, Kolonel Davenport, kemudian memberikan pidato singkat : “Entah sekarang ini hari kiamat atau bukan, biarlah kita tetap melanjutkan tugas kita. Kita tidak perlu menunda sidang kita. Jika hari ini ternyata adalah hari penghakiman itu, saya lebih suka didapati sedang melaksanakan tugas saya dengan penuh kesetiaan. Saya minta agar kita tidak pulang, lilin dipasang, kita berdoa sekarang, dan terus melanjutkan sidang kita … “
Dalam kotbahNya, Yesus memperingatkan untuk waspada terhadap penyesatan (mis. Mat.24:4,11). Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa tentang hari dan saat itu, tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri. Kita justru dinasehati supaya berjaga-jaga. Begitu juga ketika gereja berkembang. Di Tesalonika misalnya, ada sekelompok orang Kristen yang mengajarkan tentang kiamat yang segera akan datang. Paulus menegurnya dalam pasal 5:1, bahwa kita tidak ada yang tahu. Yang Tuhan ajarkan adalah agar kita berada dalam keadaan siap dan waspada, dan bukan meramal-ramal hari dan waktu.
Paulus malah memperingatkan orang yang dengan alasan menunggu kiamat yang segera datang, tidak mau bekerja. Mereka menjual hartanya dan berdoa menunggu kiamat. Praktek iman seperti itu harus dijauhi karena menyesatkan sehingga mengajak orang untuk tidak bekerja (II Tes. 3 : 6–15). Begitu berbahayanya ajaran sesat itu, sehingga orang Tessalonika diminta menjauhi, tapi jangan dianggap sebagai musuh, melainkan harus ditegor.
Makin dekat waktunya, memang harus makin siaga, tetapi siaga bukan berarti diam dan nganggur, tetapi makin berkarya menghasilkan buah.