Mandiri dalam Iman
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir. (Filipi 2:12)
Kebiasaan bergantung pada orang lain seringkali tidak melatih kita untuk mandiri. Orang taat dan tertib rambu-rambu lalu lintas kalau ada polisi, murid taat dan tertib kalau ada guru, karyawan taat dan tertib kalau ada boss, dsb. Namun begitu figur-figur pemegang otoritas itu tidak ada didekat kita, maka gejala untuk tidak taat dan tertib berpotensi muncul mempengaruhi laku kita, terlebih ketika kita terdesak menghadapi berbagai tantangan/kesulitan.
Hal seperti ini yg dikhawatirkan Rasul Paulus terhadap jemaat Filipi. Ia sadar bahwa tidak selamanya dapat mendampingi jemaat Filipi, sementara tantangan perpecahan di jemaat, penderitaan, dan ajaran sesat cukup kuat. Oleh karena itu Paulus mengingatkan mereka untuk menjaga iman keselamatan mereka dengan "takut dan gentar" artinya dengan sungguh-sungguh dan sangat serius meski Paulus tidak bersama mereka. Mereka diingatkan untuk mandiri dalam iman dan tetap taat dan setia bersama Kristus.
Surat yang bernada peringatan cukup tegas bagi jemaat Filipi ini sangat relevan untuk kita. Apapun tantangan disekeliling kita, setiap orang percaya hendaknya mandiri secara imaniah, ia tidak boleh mengandalkan orang lain diluar dirinya. Mari menjadi orang percaya yang taat bukan karena orang lain, namun karena membuka diri terhadap campur tangan Allah yang memampukan kita untuk melakukannya. Karena sejatinya kita tidak pernah sendirian, Allah lah yang memperkuat dan menopang kita asalkan kita mau membuka pintu hati kita.
Mari terus belajar mandiri dengan sungguh-sungguh, kita jaga dan pelihara anugerah keselamatan melalui keteguhan iman kita dengan tidak selalu bergantung pada orang lain, jangan mudah goyah dan terpengaruh sebab sejatinya kita tidak sendiri, ada Allah yang senantiasa menyertai dan memampukan kita. ^-^