Tetap berpegang dan bergantung kepada Allah
Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
(Mazmur 63:1-2)
Gambaran tentang padang gurun adalah suatu wilayah yg kering, panas, gersang, tandus dan sulitnya harapan untuk bertahan hidup.. jauh dari kondisi nyaman, sejuk dan damai sejahtera.
Gambaran seperti itulah yang tengah dialami Daud. Ia berada pada situasi yang jauh dari rasa aman, nyaman dan damai. Hidup dalam suasana kesedihan yang mendalam karena dikejar-kejar anak kandungnya (Absalom) yang ingin merebut tahtanya. Tentu situasi ini amatlah mendukakan Daud, yang merasa hidupnya menjadi terasa kering dan gersang, dan tipis harapan. Namun yang membuat luar biasa dari kisah ini adalah sikap Daud. Meski secara manusiawi ia sangat-sangat berduka dan "lungkrah", namun kebergantungannya kepada Allah justru semakin membuncah. Ia "kehausan" jamahan Allah. Jiwa raganya sangat merindukan jamahan Allah.
Itulah keteladanan seorang Daud, perjalanan hidupnya yang bak naik jetcoster (permainan yang dihempas-hempas), yang dititik tertentu berada diposisi sangat tinggi pada kemuliaan yang luar biasa, namun disaat lain terhempas diposisi paling bawah di dasar kehidupan yang hina, rendah dan menderita. Namun seorang Daud tetap berjuang keras untuk senantiasa berpegangan dan bergantung kepada Allah. Ia bisa saja protes kepada Allah, mengapa ketaatannya seolah dilupakan Allah dan diijinkan menderita? tetapi ini TIDAK dilakukannya. Ia justru semakin haus dan rindu kepada Allah. Bahkan pada suatu saat kejatuhan imannya cepat membuatnya tersadar, lalu menyesali, memohon ampun dan kembali "gondelan" Allah.
Jalan hidup manusia, kadang diijinkan Allah terjadi seperti naik jetcoster. Seperti ketika naik jetcoster kita tidak pernah melepaskan pegangan kita, meski badan kita diikat tali pengaman, seperti itulah mari kita juga menempuh perjalanan hidup dengan terus berpegangan dan bergantung pada Allah, seperti yang telah diteladankan Daud, dan Daud membuktikan Allahlah satu-satunya yang senantiasa dapat ia andalkan.
Selamat menjalani perjalanan hidup dengan senantiasa berpegang dan bergantung kepada Allah.