top of page

"Pertobatan : Awal dari Hidup Damai"


Maleakhi 3:1-4, Lukas 1:68-79, Filipi 1:3-11, Lukas 3:1-6


Hidup damai menjadi dambaan setiap orang. Kemanakah kita dapat mencari damai? Ada yang mengatakan, damai ditemukan ketika kita sedang berlibur di tempat-tempat terpencil atau di suatu tempat di mana tidak ada orang yang mengenal kita. Ada pula yang mengatakan damai ditemukan ketika apa yang dicita-citakan terwujud, memiliki sesuatu dan lain sebagainya. Sungguhkah demikian? Mungkin bagi sebagian orang ada benarnya. Tapi sesungguhnya, kedamaian semacam itu bukanlah kedamaian yang sejati.

Damai yang sesungguhnya tidak perlu kita cari di luar diri kita. Kedamaian itu sesungguhnya bersumber dari hati yang bersih. Kebersihan hati akan terjadi jika kita bersedia memeriksa diri untuk memastikan tidak ada kotoran dalam diri kita. Jika kita menemukannya, bersihkan kotoran itu. Itulah yang disebut dengan pertobatan.

Kitab Maleakhi menceritakan tentang kehidupan umat Israel yang jauh dari damai. Pasca pembuangan ternyata tidak menjamin hidup spiritual menjadi semakin baik. Sebaliknya, banyak pelanggaran yang dilakukan sehingga mendukakan hati Tuhan. Secara kasat mata, mereka nampak saleh. Namun sesungguhnya kesalehan mereka palsu. Dalamnya hati mereka masih kotor. Mereka perlu pertobatan.

Yohanes dalam Lukas 3:1-6, menyerukan pertobatan kepada orang banyak yang mendengar khotbahnya. Pertobatan bukan sekedar tidak lagi melakukan kesalahan. Pertobatan adalah sebuah aktivitas meninjau kembali, menelaah secara mendalam dan jujur segala tindakan yang pernah diperbuat. Telaah dan kejujuran itu akan membuahkan hasil ditemukannya kesalahan-kesalahan yang sebelumnya tidak disadari. Orang yang bertobat ia akan bersedia untuk menyesali perbuatannya itu dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik. Komitmen itu bukan sekedar komitmen yang ditulis atau diucapkan. Namun komitmen itu dihidupi sungguh dalam perubahan pemikiran dan sikap. Dengan pengertian ini kita tidak bicara pertobatan hanya berkaitan dengan sebuah tindakan salah atau jahat yang dilakukan seseorang, melainkan juga bicara soal menemukan hal-hal lebih baik dalam hidup ini. Itulah kunci hidup dalam damai.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page