PANDANGAN KRISTEN TERHADAP AGAMA-AGAMA
Keberagaman adalah salah satu keniscayaan yang hadir dalam dunia ini. Manusia tidak dapat menghindar dari keberagaman di sekelilingnya, termasuk keberagaman Agama yang ada di dunia ini. Monopoli serta kebijakan pemerintah Indonesia dari masa ke masa mengatur bahwa membatasi bahwa hanya ada 6 Agama ‘resmi’ yang diakui oleh negara. Padahal kalo kita lihat berdasarkan kemajemukan etnis, serta suku bangsa di Indonesia, jumlah agama di indonesia bisa lebih dari 6. Keberagaman pada dirinya sendiri bukanlah masalah, hal tersebut akan mengarah pada perpecahan ketika pihak-pihak tertentu mengklaim diri lebih superior dibandingkan yang lain. Hal ini berlaku juga pada agama.
Kekristenan di Indonesia yang diajarkan oleh penginjil Eropa pernah berusaha untuk menempatkan dirinya lebih superior dibanding agama atau bahkan budaya lain. Hasilnya ialah agama Kristen mendapat penolakan luas di nusantara. PPA GKJ menyadari betul kenyataan ini dengan berusaha untuk menyarankan sebuah sikap yang bijak terhadap kenyataan perbedaan agama di nusantara. PPA GKJ menyodorkan sebuah wajah kekristenan yang mengakui martabat serta efektifitas agama lain bagi para pemeluknya, namun di satu sisi tetap membangun identitas kekristenan yang lugas tanpa kompromi.
Dalam sikap yang demikian, berarti kita diundang untuk menghormati kebenaran yang dipercayai terkandung dalam suatu agama oleh para penganutnya. Namun di satu sisi sebagai orang Kristen kita juga mempelajari serta menghayati dengan sungguh kebenaran yang terkandung dalam ajaran kekristenan. Terkhusus pada fakta bahwa Allah hadir menyelamatkan manusia dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus. Konsekuensi logis dari pemahaman ini ialah setiap orang Kristen diundang untuk membangun dialog yang terbuka serta saling memperbaharui dengan penganut agama-agama lain. Kita dan mereka adalah sesama peziarah kehidupan yang ingin menjalani perjalanan ini dengan baik, damai, adil, serta kasih yang melimpah kepada sesama.
Setelah mengetahui sikap GKJ terhadap agama-agama lain kita akan mencoba untuk melihat beragam sikap dalam kekristen terhadap agama lain. Dalam ilmu teologi perumusan sikap dan pandangan terhadap agama-agama lain menjadi satu cabang ilmu tersendiri yang teologi agama-agama. Bagaimana sikap kekristenan secara khusus menanggapi kehidupan bersama dengan agama lain?