top of page

Teologi dan Lingkungan Hidup (3)


Di dalam memaparkan serta mengonstruksikan teologi dan lingkungan hidup ada beberapa pendekatan yang dipakai oleh para teolog, diantaranya:

  1. Pendekatan Sistematik, yang menghubungkan pengajaran Kristen tentang Allah, Manusia, Dosa, Keselamatan/Penebusan, Yesus Kristus, Roh Kudus dan akhir zaman dengan konteks krisis ekologi. Salah satu contohnya ialah apa yang dilakukan oleh James A. Nash, dalam bukunya Loving Nature:Echological Integrity and Christian Responsibility, menyatakan bahwa iman Kristen memiliki segala sesuatu, baik itu nilai mau keutamaan ajaran, untuk mendukung keutuhan ciptaan. Keselamatan yang dihadirkan dan ditawarkan Tuhan kepada dunia adalah keselamatan yang bersifat universal bagi seluruh ciptaan.

  2. Pendekatan biblis, yang menyoroti berbagai teks Alkitab dan menafsirkannya secara baru, di mana teks dikonstruksi ulang dengan “kacamata” baru yang ekologis. Pendekatan ini misalnya menyajikan sebuah tafsiran alternatif terhadap narasi penciptaan alam semesta di kitab Kejadian. Perintah untuk menguasai dan menaklukkan ditafsirkan bukan dalam arti kesewenang-wenangan manusia, melainkan sebuah panggilan agar dengan kebijaksanaannya manusia dapat menjadi rekan Allah untuk menjaga serta memelihara keberlangsungan alam semesta.

  3. Pendekatan historis, yang menyajikan berbagai pendapat dalam sejarah dan berusaha menggali relevansi dari berbagai tradisi yang berbeda. Pendekatan ini bersifat ekumenis karena sifatnya yang lintas tradisi. Tiap pengajaran-pengajaran gereja yang ada diasumsikan dapat memperkaya satu sama lain.

  4. Pendekatan ecopraxis, yang mau menunjukkan betapa pengajaran dan hidup kesaksian orang Kristen adalah sesuatu yang melekat. Pendekatan ini membaca kembali teologi yang diuraikan dan mendorong umat untuk melakukan refleksi aktif dan aksi yang positif.

Disadur dengan pengubahan seperlunya dari: Jan S. Aritonang (ed), Teologi-teologi Kontemporer, 2018, (Jakarta: BPK Gunung Mulia).

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page