top of page

Teologi dan Lingkungan Hidup (4)


Kepedulian Kristiani atas lingkungan hidup kemudian dirangkai dalam sebuah tema yang menjadi dasar pergerakan gereja secara ekumenis yakni “Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan ciptaan.” Ketiganya haruslah dihidupi ketika hendak berbicara soal spirtualitas dalam gereja. Tanpa memperjuangkan ketiga hal ini, pewartaan Gereja mengenai Kabar Gembira akan terasa timpang dan tidak utuh. Mengapa timpang atau tidak utuh? Karena Gereja nmeneruskan tugas perutusan Yesus sebagaimana tertulis di Injil: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. (Luk 4:18-19)"


Prinsip ‘Keutuhan Ciptaan’ akan menarik untuk dicermati lebih dalam, walau memang pembicaraan tentangnya akan selalu terkait dengan ‘keadilan’ serta ‘kedamaian’. Keutuhan ciptaan berbicara dengan keberadaan antar ciptaan sebagaimana Allah dahulu menciptakan dunia ini. Segala sesuatu adalah baik adanya. Pemeliharaan Allah atas manusia tercermin melalui alam semesta yang menyediakan segala sesuatunya bagi manusia, dan sebaliknya manusia pun harus menjaga dan merawat lingkungan hidupnya.


Keserakahan manusia membuat eksploitasi berlebihan atas alam semesta. Kebijakan-kebijakan penguasa pada akhirnya lebih menitikberatkan kepada pihak-pihak lebih menguntungkan yakni tindakan mengeksploitasi alam. Dari sinilah muncul ketidakadilan. Padahal visi Allah atas dunia adalah dunia yang berjalan berdasarkan keadilan. Apabila ada ketidakadilan maka ‘shalom’ atau damai sejahtera Allah juga akan sulit terwujud.


Shalom menunjuk pada situasi keutuhan, keseimbangan, harmoni, di mana kebutuhan-kebutuhan dua pthak diakui dan diterima secara proporsional. Di dalam pengertian shalom, diandaikan adanya relasi antara pihak-pihak yang berfungsi dengan baik. Maka, shalom mencakup pengertian damai antara kita dengan Allah, kita dengan sesama, dan kita dengan lingkungan. Gagasan dari keseimbangan, keutuhan, harmoni yang menyeluruh di dalam istilah shalom menunjuk baik pada tataran individual, komunal, maupun juga lingkungan hidup.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page