“Berbuat Baik dalam Segala Kondisi.”

“Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.” Lukas 23:52-53 (baca juga Lukas 23:50-56a)
Berbuat baik dalam kondisi yang memungkinkan adalah suatu hal yang biasa. Berbuat baik ketika situasi tidak memungkinkan, baru disitulah terletak tantangannya. Pada kenyataannya, situasi yang terakhirlah yang sering kita temukan. Kita hidup dalam masyarakat yang seringkali mentolerir banyak hal-hal yang tidak baik. Lantas bagaimanakah agar tetap dapat berbuat baik dalam situasi demikian?
Mungkin baik bila kita belajar melalui tindakan Yusuf dari Arimatea. Yusuf Arimatea adalah anggota dari mahkamah agama bahkan Ia termasuk golongan majelis besar yang merupakan posisi terpandang saat itu (Ay.50). Kalau kita mengingat kembali kisah penyaliban Yesus, maka kita akan mengerti bahwa mahkamah agama adalah salah satu pihak yang berperan dalam keputusan penyaliban tersebut. Namun dalam perikop ini dijelaskan bahwa meskipun Yusuf dari Arimatea adalah anggota mahkamah agama, rupanya ia tidak setuju dengan keputusan menyalibkan Yesus (Ay.51). Dalam penghormatannya kepada Yesus, Yusuf dari Arimatea memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus agar dapat dikuburkan dengan baik. Tindakannya tersebut adalah tindakan yang beresiko, terlebih lagi bila rekannya di mahkamah agama tahu maka bisa dipastikan posisi Yusuf dari Arimatea tidak lagi aman. Segenap resiko tersebut dilampauinya, Ia tetap memilih berbuat yang benar dan menempatkan Kristus dalam kubur yang selayaknya.
Kalau kita membayangkan diri dalam posisi Yusuf dari Arimatea, kira-kira apa yang kita lakukan? Akankah kita memiliki keberanian yang sama untuk menembus segala resiko demi berbuat yang baik dan benar? Yusuf berani karena ia yakin bahwa tindakannya adalah sesuatu yang tepat. Yusuf berani berbuat benar karena Ia tahu bahwa apa yang dilakukannya sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Maka dari itu apabila kita ingin menjadi Yusuf yang berbuat baik apapun resikonya, kita harus yakin betul akan kebenaran yang kita terima dari Tuhan. Berbuatlah baik dan benar apapun resikonya karena kita tahu bahwa itulah yang Tuhan kehendaki.
Selamat Berbuat Baik ^-^