PENJELASAN TEMA HUT SINODE GKJ ke-88 (Bagian ke 2)
Itulah sebabnya, melalui tema HUT ke-88 ini, Bapelsin GKJ mengajak seluruh gereja-gereja GKJ sebagai satu keluarga Allah untuk memberi perhatian serius terhadap relasi setiap generasi agar dapat saling menghargai (respect) dan saling mendukung (support) dalam melayani bersama, ‘sangkul sinangkul ing bot repot’ lintas generasi. Kita rindu agar ‘tarian’ setiap generasi sungguh menjadikan gereja sebagai taman harmoni yang indah, membuka ruang bagi keanekaragaman di dalam gereja. Untuk itu, setiap generasi, setiap anggota keluarga Allah, dengan kuasa Roh Kudus, kiranya dimampukan untuk mewujudkan sikap hidup berkelimpahan. Sikap ini mendorong masing-masing untuk melimpah dalam kasih, rasa sayang, pengertian, penerimaan, respek dan dukungan antar anggota keluarga Allah, antar generasi. Ketika setiap anggota melimpahi anggota lainnya secara demikian maka harapan agar antar generasi dapat ‘sangkul-sinangkul ing bot repot’ akan terwujud.
Sebagaimana refleksi Paulus di surat Efesus, Bapelsin GKJ mengajak seluruh gereja untuk merengkuh (embrace; Volf) semua segmen generasi sebagai bagian dari keluarga Allah, bukan sebagai orang asing. Semua segmen generasi dalam kepelbagaian usia, gender, status sosial, status pendidikan, suku, ras, afiliasi politik, minat, hobi dan lainnya. Bukan malah menolak, melarang masuk atau mengeluarkan (exclusion;Volf) mereka dari komunitas keluarga Allah. Dan, mulai dari perengkuhan umat lintas generasi (usia) di HUT ke-88 ini maka gema kepemelukan gereja-gereja GKJ kepada semua segmen di atas akan terus digulirkan, bak guliran bola salju yang makin besar!
Panitia HUT ke-88 Sinode GKJ