Kehabisan bahan doa
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6)
Pernyataan, doa adalah nafas kita orang Kristen seringkali hanya berhenti sebagai slogan yang tidak hidup. Kalau doa benar-benar nafas kita mestinya setiap saat, doa dan doa akan terus mengalir sepanjang waktu kita. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian. Ketika semua rencana berjalan dengan baik, ketika semua hal berjalan dengan mulus, ketika rutinitas berjalan normal, atau dalam kondisi sebaliknya ketika problem hidup tiada usai, ketika rasa frustasi menyergap, ketika kegagalan demi kegagalan membuat kita pesimis, kadang, bahkan seringkali doa, lupa kita jadikan bagian yang penting laiknya nafas hidup kita. Kita serasa kehabisan bahan doa, bahkan yang bahaya ketika ada rasa jenuh, sehingga hari-hari berlalu dengan doa yang minimalis atau tanpa doa samasekali.
Padahal seperti dalam firman pagi ini, kata-kata "segala hal" menunjukkan betapa bahan doa baik itu permohonan, ungkapan syukur, harapan, keinginan itu tidak terbatas. Dan yang sangat istimewa adalah garansi untuk tidak khawatir akan segala hal.
Oleh karena itu stok bahan doa itu sejatinya berlimpah, kalau sampai kehabisan bahan doa, ada yang salah yang perlu kita koreksi dalam hidup kita. Doanya orang kristen tidak dibatasi wadah, waktu, cara dan ritual khusus. Doa kita dapat kita lakukan dengan cara yang sangat personal, yang mungkin tidak diketahui orang lain yakni melalui komunikasi batiniah kita kepada Tuhan, setiap saat, setiap waktu, 24 jam waktu yang Tuhan sediakan untuk kita hubungi baik untuk memohon, baik untuk menumpahkan perasaan, baik untuk berserah, baik untuk mengucap syukur, bahkan sekedar berkata dalam batin: Gusti, matur sembah nuwun.
Selamat berdoa. ^-^