“Di Balik Silsilah.”
“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.”
Matius 1:1 (baca juga Matius 1:1-17)
Apakah ada yang bisa dikotbahkan dari silsilah semacam ini? Kan hanya urutan nama-nama? Tentu saja ada!
Nama dan sejarah menjadi pokok penting dalam karya Allah, dan mengandung makna yang mendalam bagi umat Yahudi. Abraham adalah leluhur termasyhur yang menerima Perjanjian Rahmat. Daud, meskipun memiliki catatan negatif, dianggap sebagai raja ideal, dan melalui garis keturunannya akan lahirlah harapan Israel dalam diri Mesias, Sang Pembebas. Adapun pembuangan ke Babel adalah pengalaman mahapahit, namun sekaligus menjadi penanda dan juga realitas pembaharuan hidup yang hadir melalui air mata dan pertobatan. Jadi, ada karya Allah bagi hidup umat melalui perjanjian rahmat, pengharapan, dan pembaharuan hidup. Semua ini terpola dan terarah kepada Kristus dalam rangkaian sejarah keselamatan.
Menarik pula, jika kita cukup teliti membacanya, kita akan mendapati munculnya beberapa nama perempuan istimewa dalam daftar silsilah ini: Tamar, Rahab, Rut, istri Uria, dan Maria. Mengapa mereka istimewa? Maria jelas. Rut perempuan asing. Tamar dan istri Uria (Betsyeba) memiliki masa lalu yang kelam. Inilah istimewanya karya Tuhan.
Karya Allah dalam sejarah menggunakan dan mengatasi kelemahan manusia dalam pergumulannya. Bukankah itu melegakan? Melalui kita pun—dalam pergumulan dan bahkan kegagalan kita—Allah dapat menguntai karya damai sejahtera ketika kita berserah kepada-Nya. Kiranya kita menjadi “rajutan” yang indah dalam ”kain” sejarah yang sedang dipintal oleh-Nya.
Selamat Menjalani Hari. ^-^