top of page

“NGEBET “


Memilih orang untuk memimpin, atau menduduki jabatan kepemimpinan (atau dengan bahasa kuno : menjadi raja) tidaklah mudah. Itu karena ada banyak orang yang ingin sekali menjadi penguasa dan bukan mempersembahkan pengabdian. Orang yang amat kepengin dan bernafsu untuk mengejar kekuasaan politik, sering adalah justru mereka yang tidak memiliki kemampuan di bidang lainnya dan biasanya akan menjadi penguasa yang sombong dan suka mengancam untuk menutupi kelemahannya.


Kitab Hakim-hakim memberi pelajaran untuk tidak memilih pemimpin yang haus kekuasaan seperti itu, tetapi carilah yang justru memiliki kualitas namun rendah hati dan memiliki jiwa pengabdian.


Alkisah sekelompok pohon ingin mengangkat sebatang pohon untuk menjadi raja atas mereka.


Maka kata mereka kepada pohon zaitun :”Jadilah raja atas kami!”. Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka :”Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia dan pergi melayang di atas pohon-pohon?


Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara :”Marilah, jadilah raja atas kami!”. Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka : ”Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang-layang di atas pohon-pohon?”.


Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur :”Marilah, jadilah raja atas kami!”.Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka :”Masakan kami meninggalkan air buah anggurku yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?”.


Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri :”Marilah, jadilah raja atas kami!”. Maka jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu : ”Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku, tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Lebanon.


Begitulah kejadiannya, kalau pilihan kemudian jatuh kepada orang yang tidak mampu dan yang memang ingin sekali berkuasa. Memang tidak mudah dipahami, tetapi orang yang “ngebet berkuasa” sebenarnya bukan pemimpin yang baik. Sebaliknya pemimpin yang baik sebenarnya justru adalah mereka yang meski memiliki kualitas, namun tidak ngebet kekuasaan, tetapi lebih untuk pengabdian.

(diangkat dan diolah dari Hak. 8 : 9 -15)

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page