top of page

Damai, Jembatan Dunia


Yes. 50:4-9, Maz. 118:1-2, 14-24, Filipi 2:5-11, Yoh.19:28-40


Bayangkanlah, Anda begitu mengasihi seseorang. Saking besarnya kasih Anda, maka Anda pun merelakan apapun untuk Anda lakukan demi kebaikan orang yang Anda kasihi. Namun di sisi lain, Anda tahu, orang yang Anda kasihi itu merencanakan sesuatu yang sangat jahat terhadap Anda. Meski demikian, orang itu masih mengucapkan kata-kata manis penuh pujian kepada Anda. Bagaimanakah perasaan Anda saat itu? Akankah kasih Anda tetap besar kepadanya, ataukah Anda berubah sikap karena kecewa, dan marah? Andai pilihan kedua yang Anda ambil, bisa dipastikan, Anda dan orang yang Anda kasihi itu akan berada dalam relasi yang dipenuhi dengan kebencian, kemarahan, balas dendam dan gelap. Namun, jika pilihan pertama yang diambil, maka masih ada harapan akan adanya jalan damai bagi Anda dan dia.


Menghayati Minggu Palma adalah menghayati kebesaran kasih Yesus yang berkenan memilih jalan damai bagi manusia. Ini bukan hanya soal dramatisasi penyambutan Yesus dengan daun palma dan membentangkan kain. Namun, soal kesediaan kita meneladani kebesaran kasih Kristus yang berkenan mengosongkan diri-Nya, dan memfokuskan diri untuk menjadi jembatan damai bagi manusia. Minggu Palma adalah soal, bagaimana kita membalas dan menghargai inisiatif Kristus yang menjadi pendamai bagi kita. Bagaimana kita menjalani hidup pemberian Tuhan dengan memperbesar kasih di dalam diri kita untuk mengalahkan kuasa gelap yang merusak kedamaian hidup kita.


Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page