top of page

Berharap pada Tuhan saja


Tetapi, ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.

Tetapi Yusuf tidaklah diingat oleh kepala juru minuman itu, melainkan dilupakannya.

(Kejadian 40:14,23)


Dalam kondisi terdesak, menderita, merasa menghadapi kesulitan dan butuh pertolongan, mungkin seringkali kita mengingat-ingat dan menaruh harap pada orang lain yang pernah kita tolong untuk bersedia menolong kita. Mungkin kita juga pernah berpikir sebagai kewajaran kalau kita berharap orang yang pernah kita tolong pada suatu saat ketika kita mengalami kesulitan akan dengan senang hati datang menolong kita. Hal itu pula yang saat itu terpikir oleh Yusuf dalam keadaan yang kepepet karena menghadapi kesulitan karena dipenjara. Ia menaruh harap apabila ia menyampaikan makna mimpi sang kepala juru minuman Firaun maka kelak ketika bebas sang kepala juru minuman mengingat Yusuf dan membebaskan Yusuf yang masih dalam penjara. Namun tidak seperti itu kenyataannya. Sang kepala juru minuman melupakannya. Pastilah Yusuf sangat kecewa. Seperti halnya kita, ketika orang yang pernah kita tolong ternyata dikemudian hari tidak peduli dengan kita mungkin kita kecewa.


Adalah manusiawi ketika rasa kecewa itu ada, tapi haruslah itu segera dihilangkan dengan mengembalikan semua perkara pada pemeliharaan Tuhan saja. Firman hari ini mengajarkan kepada kita bahwa menaruh harap itu pada Tuhan saja, jangan pada manusia, bahkan yang kepada mereka kita telah berbuat baik sekalipun, sebab hanya Tuhan yang tidak pernah ingkar janji untuk menolong.


Tetaplah berbuat baik untuk kebaikan itu sendiri, jangan berbuat baik karena mengharapkan balas budi. Berpengharapan? Cukup kepada Tuhan saja, sebab Ia sangat bisa dipercaya dan tidak pernah mengecewakan kita. ^-^

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page