top of page

Appreciative Inquiry (AI), Sebagai Perspektif Pembangunan Jemaat (4)


Berbicara mengenai prespektif AI sesungguhnya bukan hanya soal aspek aplikatif pengembangan jemaat. Pada teori tersebut terkandung sebuah visi teologis tertentu yang menggerakkan gereja hingga kepada individu-individu yang ada di dalamnya. Metode AI memuat suatu rumusan yang penting atau paling tidak sebuah bingkai berpikir yang sebenarnya telah ada semenjak dahulu kala dalam tradisi kristiani yakni sebuah penghargaan akan potensi, harapan, serta mimpi manusia. Suara-suara tersebut adalah sebuah wacana tandingan yang menantang wacana umum teologis barat yang telah cukup lama diwarnai pemberitaan yang hanya menekankan pada dosa dan penebusan. Dalam salah satu tulisannya Prof. J. B. Banawiratma, dikemukakan bahwa penghayatan keberimanan yang seperti itu cenderung menghasilkan penghayatan kehidupan Kristiani yang kurang ceria, bahkan pesimis, karena hanya menekankan kesadaran akan keberdosaan manusia, ketidakmampuan manusia menggapai keselamatan. Tradisi barat yang menekankan kepada dosa dan ketidakmampuan manusia, secara tidak langsung juga hidup dalam cara berpikir kita orang-orang Kristen Indonesia, meskipun kita bukan bagian dari ‘barat’ tapi kekristenan kita merupakan warisan dari ‘barat’.


Padahal sebagai gereja reformasi terdapat salah satu semboyan reformasi yang dapat mengimbangi pemahaman tersebut yakni ‘Sola Fide’ bahwasanya keselamatan manusia terjadi hanya karena Anugerah Allah saja, dan oleh karenanya sikap manusia yang paling tepat adalah mensyukuri kesalamatan tersebut. Pemahaman tersebut menjadikan manusia optimis akan kehidupannya karena sekalipun hidup penuh misteri dan ketidaktahuan namun ada Allah yang bersedia berjuang bersama dengan manusia. Itulah pengharapan yang seharusnya muncul dalam refleksi teologis kita. Hidup menggereja serta pertumbuhan jemaat yang kita impikan bersama akan dapat tercapai bila iman kita akan Kristus menggerakkan optimisme yang besar terhadap kehidupan.

_______________________________________________________________

J.B. Banawiratma, Pemberdayaan Diri Jemaat dan Teologi Praktis…, (Yogyakarta: Kanisius, 2014),

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page