Tuhan selalu mendampingi
tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
(2 Timotius 4:17)
Ditinggalkan sendirian, baik oleh orang terdekat, pasangan hidup, anak, saudara, teman, seringkali menimbulkan perasaan nelangsa, sedih, kesepian bahkan galau. Terlebih ketika kita sedang menghadapi permasalahan, sementara orang-orang yang kita harapkan dekat dan ada bersama kita justru "menghilang". Situasi seperti inilah yang dialami Paulus. Merasakan saat dimana ia merasa sendirian. Sahabat, dan teman-teman sepelayanannya menghilang bahkan disaat ia sangat membutuhkan dukungan, penguatan, dari mereka. Rasa kecewa, sedih pasti berkecamuk, namun Paulus memilih untuk tidak mengikuti dan mengasihani dirinya, serta meratapi kesendiriannya. Ia memilih untuk menoleh dari sisi lain dimana selalu ada Tuhan yang terbukti telah dan senantiasa mendampingi dan menguatkan Paulus. Tuhanlah sejatinya teman yang sejati yang sangat diyakini dan diimani Paulus selalu ada bersamanya untuk mendampingi dan menguatkan dalam setiap peristiwa bahkan saat tersulit dalam hidupnya.
Orang percaya harus terus membangun keyakinan ini, disaat semua seolah menjauh dan meninggalkan kita, tolehlah, selalu ada Tuhan bersama kita. Ia selalu ada mendampingi dan memberi kekuatan kepada kita.
Selamat menjalani hari bersamaNya. ^-^