top of page

PEMBAWA DAMAI


Begitu kuatnya kasih dan kuasa Yesus, yang mampu mengubah hidup manusia dan mendamaikan, sehingga musuh atau orang yang saling bertentangan dengan segala perbedaan, telah ditaklukkan dan duduk bersama sebagai sahabat dan saudara.


Ketika Yesus memanggil murid-murid, hal itu sudah mulai tampak. Matius, yang juga bernama Lewi, adalah pemungut cukai yang dianggap pengkhianat dan musuh orang Yahudi. Mereka bekerja untuk penguasa Romawi dan “menghisap darah” orang Yahudi dengan cara menarik pajak berlipat ganda. Karena kasih dan kuasa Yesus ia bertobat dan berhenti menjadi “lintah darat”. Di lain pihak, seorang murid lain adalah Simon orang Zelot, seorang pemberontak patriotik yang secara fanatik siap menggunakan senjata dan kekerasan untuk melawan penjajah Romawi. Jadi, dalam hubungan dengan Matius, keduanya bukan hanya berasal dari kubu yang berseberangan, tetapi keduanya bahkan adalah musuh bebuyutan. Dan, ketika mereka sama-sama mengikut Yesus, mereka meninggalkan hidupnya yang lama, dan mengabdikan hidupnya untuk Yesus. Mereka menjadi sahabat dan saudara yang pergi, makan, tinggal, berdoa, dan melayani bersama…. di di dalam kasih Yesus.


Ketika Yesus disalib, orang-orang yang secara sosial dan politik saling ber-lawanan berkumpul di depan salib Yesus. Di satu sisi ada tokoh agama, di sisi lain ada preman atau narapidana, ada sebagian murid, ada tentara Romawi, dsb. Semua kelompok dan “fraksi” hadir. Seorang penjahat yang tersalib di samping Yesus tergerak untuk bertobat oleh kasihNya yang mengampuni. Kepadanya Yesus berkata : “Sesungguhnya hari ini engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”. Seorang tentara Romawi juga tergugah hatinya dan mengakui “Sungguh, Ia ini Anak Allah!”. Banyak lagi orang lain yang meski berbeda, menjadi satu dalam kasih Yesus. Nikodemus, pemimpin Farisi, menjadi percaya. Yusuf Arimatea, seorang kaya yang selama ini menjadi “simpatisan” Yesus, menyumbangkan kuburan…..


Ketika mereka bertemu dengan Yesus, dan merasakan kasihNya, mereka menanggalkan hidup dan sikap serta pandangan dan relasi sosial yang lama, dan menerima orang yang berbeda, bahkan bekas musuh sekalipun, menjadi saudara dan sahabat. Alangkah indahnya bila kita juga mampu bersikap dan berbuat demikian! Menerima dan mewarisi, menghayati kasih dan kedamaian Yesus, dan menjadi pewarta serta pembawa kasih dan damaiNya di tengah-tengah masyarakat yang tercabik dan terbelah oleh perbedaan dan permusuhan.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page