top of page

Tidak cukup andalkan diri


...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

(Filipi 3:13b-14)


Begitu banyak orang sulit melupakan pengalaman pahit masa lalu terlebih yang dirasa tidak menyenangkan bahkan dirasa sangat traumatis. Meski telah berjuang keras melupakannya, tetapi masa lalu itu terasa terus menggelayut bahkan menimbulkan kecemasan sepanjang hidup. Orang dihantui berbagai kecemasan, kekhawatiran, rasa bersalah terus menerus, dendam, sakit hati, kemurungan, dll. Meski peristiwanya sudah puluhan tahun berlalu tapi tetap saja menghantui dan mengurangi rasa damai sejahtera dalam hidup.


Rasul Paulus memiliki pengalaman yang membuatnya juga sangat menyesal ketika ia harus mengalami masa dimana ia menjadi orang yang memusuhi Yesus dan pengikutnya. Ia orang Yahudi kelas wahid yang kebenciannya pada Yesus dan orang Kristen sangat mendarah daging. Ini adalah penyesalan Paulus sepanjang hidupnya yang disadari ketika matanya telah dicelikkan Tuhan untuk mengenal dan menerima Yesus. Namun Paulus sadar, melupakan perbuatan sia-sia di masa lalunya butuh kekuatan dan pertolongan Tuhan. Oleh karena itu ia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri namun mengarahkan dirinya untuk secara sadar dan aktif fokus penuh pada pertolongan Tuhan Allah.


Kitapun demikian, kita butuh pertolongan Tuhan untuk melupakan kepahitan masa lalu yang menghantui, yang membuat hidup kita diikuti kecemasan, kekhawatiran, ketidaktenteraman. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri, tinggalkan, lupakan apa yang ada di belakang dan berlari serta fokuslah pada pertolongan Tuhan. Sebab kita tidak mempunyai kekuatan diri yang dapat kita andalkan, tetapi Tuhan, akan memampukan.


Mari berlari dan hanya mengandalkan Tuhan. ^-^

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page