top of page

Percaya Tuhan, Jangan Sekedar Tanda


Simon sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar yang terjadi.

(Kisah Para Rasul 8:13)

Setiap orang tentu mudah takjub pada peristiwa yang luar biasa, jarang terjadi, dan tidak masuk dalam logika manusia. Demikian pula yang terjadi pada Simon. Ia adalah mantan penyihir dari Samaria. Ia memutuskan menjadi Kristen setelah bertemu Filipus dan melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat besar terjadi melalui Filipus. Nampaknya ia adalah orang yang mudah sekali terpesona dengan hal-hal yang menakjubkan. Sehingga ketika Petrus dan Yohanes datang ke Samaria (baca Kisah Pr. Rasul 8:14-25), ia beralih takjub kepada kedua rasul itu. Saking takjubnya, ia pun ingin membeli karunia Roh Kudus yang diberikan Tuhan kepada Petrus.


Sikap Simon mencerminkan sikap hati yang tidak benar dalam mengambil keputusan menjadi Kristen. Ia menjadi Kristen bukan karena percaya pada Yesus Sang Sumber Mujizat. Ia menjadi Kristen hanya karena kagum pada karya pelayanan yang dilakukan oleh para Rasul. Bukan karena percaya Kristus. Akibatnya, ia menjadi seorang Kristen dengan hati yang tidak lurus. Petrus menyebut hati Simon sepahit empedu dan dipenuhi kejahatan (ayat 23).


Sikap Simon sekaligus mengingatkan kita untuk bertanya pada diri kita sendiri; Apakah sesungguhnya yang menjadikan kita sampai saat ini tetap menjadi orang Kristen? Semoga kita menjadi pengikut Kristus bukan karena terpesona pada mujizat, terkagum-kagum pada para pewarta Firman, atau hal-hal yang bersifat duniawi lainnya. Semua itu memang dipakai oleh Tuhan untuk menjadi sarana-Nya. Tapi, jangan lupa. Tuhanlah yang membuat itu semua dapat terjadi. Tuhanlah yang Mahakuasa, IA-lah Sang Sumber Mujizat itu. Jadi, percayalah pada-NYA! Selamat beriman 🙏


#TimVitji GKJJoglo#

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page