Bersukacita, Berdoa, Mengucap Syukur
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
1 Tesalonika 5:16-18 Kalau membaca ayat diatas, mungkin kita akan menemukan fokus yang sama pada kata bersukacitalah, mengucap syukur, tetaplah berdoa. Ketiga hal tersebut merupakan kata-kata yang sudah kita dengar berulang-kali dan kali ini kembali kita dengar berdasarkan nasehat Paulus kepada jemaat di Tesalonika. Bagaimana memahami nasehat Paulus tersebut? Apakah untuk bersukacita maka kita harus senantiasa berdoa dan mengucap syukur selalu?
Menariknya bagi Paulus, ketiganya bukan sebuah tingkatan atau hasil dan prasyarat. Namun ketiganya adalah hal yang dikehendaki Kristus agar hadir senantiasa dalam kehidupan kita. Bersukacita, berdoa, dan mengucap syukur, maka indahlah hidup ini.
Maka dari itu, ketiga hal tersebut adalah sesuatu yang harus selalu diperjuangkan dalam kehidupan kita. Mengapa? Karena watak manusia yang penuh dengan dosa membuat kita lebih mudah untuk bersungut-sungut atas kehidupan, kurang bersyukur, dan melupakan kehidupan doa. Namun berimanlah, karena anugerah Kristus memampukan kita untuk selalu hidup berlandaskan syukur kepadaNya, asal kita mau berserah sepenuhnya pada Tuhan.
#TimVitji GKJJoglo#