top of page

Menjadi Pelaku Firman


Ulangan 30:9-14, Mazmur 25:1-10, Kolose 1:1-14, Lukas 10:25-37


Setiap orang Kristen tentu tahu apa yang menjadi keutamaan iman Kristen. Ya! Keutamaan iman Kristen terletak pada perintah untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Sekalipun setiap orang Kristen mengetahui hal ini, belum tentu setiap orang Kristen juga telah hidup sebagai pelaku Firman yang mengasihi Tuhan dan sesama seperti Kristus juga mengasihi kita. Padahal iman kepada Kristus tidak hanya melulu soal pengetahuan kognitif, namun juga menyangkut pengalaman hidup bersama dengan Yesus dalam kehidupan seharihari. Iman kepada Yesus bukan hanya tentang mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sebagai pengikut-Nya, melainkan juga bagaimana seseorang menjalani hidup seturut dengan apa yang ia ketahui itu.


Mari kita bercermin dari Lukas 10:25-37, dalam bagian bacaan itu, kita membaca Yesus yang dicobai oleh seorang ahli Taurat. Sebagai seorang yang ahli, ia tentu memiliki pengetahuan yang baik tentang apa yang ia imani. Ketika ia bertanya tentang apa yang harus diperbuat untuk beroleh hidup kekal, Yesus kembali bertanya kepadanya tentang apa yang tertulis dalam Hukum Taurat dan apa yang dibaca di sana. Ini menyangkut persoalan kognitif. Ahli Taurat itu dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dengan menyebutkan tentang Hukum Kasih, yaitu kasih kepada Tuhan dan kepada sesama. Namun, bagi Yesus mengetahui apa yang seharusnya tidak cukup untuk mendapatkan hidup kekal. Bagi Yesus, pengetahuan itu harus pula dihidupkan dalam tindakan sehari-hari. Oleh karenanya, Yesus berkata, “Pergilah dan perbuatlah demikian!” Menjadi pengikut Kristus berarti menjadi pelaku Firman. Bukan hanya tahu apa yang seharusnya dilakukan, namun juga melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page