Percayalah, Tuhan Memampukan!
Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."
(Keluaran 4:13)
Musa merasa tidak layak ketika dipanggil Tuhan memimpin Bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Ia merasa bukan siapa-siapa (Kel.3:10, 11). Ia merasa kurang memiliki pengetahuan (Kel.3;13, 19), merasa tidak dipercaya oleh umat yang akan dipimpin (Kel.4:1-9), merasa tidak memiliki kompetensi karena tidak pandai bicara (Kel.4:10-12), dan merasa bahwa tugas itu tidak cocok untuknya (Kel.4:14). Karena itu, Musa menolak dan meminta Tuhan mengutus siapa saja yang dapat diutus, kecuali dia.
Meski akhirnya Musa menerima tugas itu karena Tuhan murka (Kel.4:14), setidaknya ada 5 kali Musa menolak tugas perutusan Tuhan. Kelima alasan yang dipakai oleh Musa, rasanya tidak jauh berbeda dengan alasan-alasan yang kerap kita lontarkan ketika kita mendapatkan suatu tugas, entah tugas di manapun, terlebih jika tugas itu menyangkut orang banyak.
Percakapan antara Musa dengan Tuhan memberikan kekuatan bagi kita, bahwa betapapun kita merasa tidak mampu dan tidak layak, namun ketika Tuhan sudah memanggil kita untuk melakukan suatu tugas, maka IA tidak mengutus kita dengan "tangan kosong". IA memperlengkapi kita dengan kemampuan yang bahkan kadang tidak kita sadari, IA menyediakan para penolong untuk kita, dan senantiasa menyertai kita. Percayalah kepada Tuhan, bahwa IA akan menyertai kita dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan kepada kita dimanapun kita berada. Mari melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Selamat berkarya🙏
#TimVitji GKJJoglo