Berjuang Menuju Indonesia Unggul
Kitab Yeremia 23 : 16 – 29
Bacaan Alkitab kita hari ini terjadi pada masa setelah Raja Babel berhasil menaklukkan Yehuda. Allah mengutus Nabi Yeremia untuk bernubuat, memberitakan penghukuman yang akan diberikan Allah kepada Israel. Hukuman itu adalah konsekwensi atas pelanggaran yang dilakukan oleh Yehuda. Sebagai umat pilihan, mereka harus hidup mencerminkan kasih Allah, dengan bertindak adil, bertanggung jawab, hidup seturut etika yang sudah ditetapkan Allah. Namun sebaliknya, Bangsa Israel justru berlaku menyimpang, menyalahgunakan kekuasaan, dan menyelewengkan hukum.
Bersama dengan itu, muncullah Nabi Hananya yang memberitakan bahwa penghukuman itu tidak ada. Nubuat Hananya adalah nubuat palsu. Ia menjual nama Tuhan, dan memakai untuk kepentingan sendiri, demi ketenaran. Nubuat Yeremia adalah nubuat yang berasal dari Allah. Nubuat palsu memang seolah menyenangkan, sebuah kesenangan yang instan, bahwa tak masalah bersalah, sebab tidak akan ada penghukuman. Jika itu terjadi, maka umat akan bertumbuh menjadi umat yang gampangan, yang tidak bertanggung jawab, dan tidak terdidik untuk memiliki kualitas yang unggul.
Sebaliknya, nubuat yang benar adalah nubuat yang mendidik umat untuk menjadi manusia-manusia yang unggul, yang bertanggung jawab, yang menegakkan keadilan, yang mau berjuang, tidak bersifat gampangan, sehingga menolak hidup susah. Nubuat yang benar memang kadang menyakitkan, dan melelahkan, namun itulah jalan bagi setiap manusia untuk dibentuk menuju manusia-manusia yang unggul. Jika kita mau menjadi bangsa yang unggul, maka mari belajar menjalani proses sekalipun kadang menyakitkan. Mari singkirkan roh yang mau enaknya sendiri, roh kemalasan, roh yang tidak mau belajar untuk menerima didikan. Bangsa yang unggul akan muncul dari manusia-manusia yang unggul. Manusia yang unggul adalah mereka yang mau menjalani proses panjang, yang kadang menyakitkan. Namun, itulah yang benar!