top of page

BERSIKAPLAH RENDAH HATI


Amsal 25:6-10, Maz. 112, Ibr. 13:1-8, 15-16, Luk. 14:1, 7-14


Bagaimana seseorang berperilaku menunjukkan apa yang menjadi pandangan, dan hal penting dalam hidupnya. Yesus mengamat-amati perilaku tamu yang datang dalam perjamuan yang diselenggarakan oleh seorang Farisi, yang merupakan golongan orang terpandang, rohaniwan yang terhormat, dan seorang yang kaya. Yesus melihat banyak orang datang dan saling mendahului untuk duduk di kursikursi yang terhormat, yaitu yang berada di dekat sang tuan rumah, ada di bagian kepala meja. Yesus menggunakan apa yang IA lihat untuk menyampaikan pengajaran tentang kerendahan hati.


Yesus adalah teladan kita untuk menjadi rendah hati. Yesus berkata kepada semua orang yang berlomba ingin menjadi yang paling besar dan utama. IA berkata dalam Lukas 14:11, “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan, dan barangsiapa yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”


Ada dua hal yang setidaknya dapat membuat kita dapat bersikap rendah hati, yang pertama, datang dari kesadaran bahwa kita ini kecil, bukan siapa-siapa. Seseorang yang ‘besar’ biasanya menghayati ilmu padi dalam hidupnya, semakin berisi semakin merunduk. Semakin dia tahu banyak hal, belajar tentang banyak hal, ia merasa semakin banyak hal pula yang ia tidak tahu. Orang yang besar adalah orang yang bersedia ‘menjadi kecil’ (baca merendahkan hati) di hadapan orang lain. Yang kedua adalah, kerendahan hati akan muncul ketika ia menghayati, dan senantiasa menyadari bahwa dari Tuhanlah segala sesuatu berasal. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Segala kemampuan yang kita miliki berasal dari Tuhan. Mari kita belajar dari Yesus tentang kerendahan hati.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page