top of page

Percaya, Tidak Percaya?


Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" (Markus 9:24)


Seorang Bapak dalam Markus 9:20-27, mengalami pergumulan yang berat karena anaknya sakit ayan sejak masih kecil. Segala usaha dilakukan namun nampaknya tidak membuahkan hasil hingga ia berjumpa dengan Yesus. Dalam perjumpaan, dan dalam keputusasaan itu, ia berkata kepada Yesus, "Jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami, dan kasihanilah kami." Yesus pun menegurnya karena ia berkata, "Jika Engkau dapat", seolah Yesus tidak sanggup melakukan hal itu.


Namun ungkapan Sang Bapak dalam kisah ini sesungguhnya mewakili apa yang kerap menjadi pergumulan banyak orang beriman. Kita sering berada dalam persimpangan, antara percaya, dan tidak percaya. Antara hidup beriman, namun juga pergumulan akankah Tuhan memberikan pertolongan. Nampaknya, pergumulan ini adalah pergumulan yang manusiawi, terungkap dalam kerendahan hati sang bapak dengan tetap memohon pertolongan kepada Yesus dan berkata, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini."


Kisah ini mengingatkan kita bahwa kita tidak dapat sempurna mengasihi Tuhan yang sempurna itu. Dalam kerapuhan kita, kita diundang untuk mengakui ketidaksempurnaan kita. Bahwa dalam kerapuhan itulah, kita masih memiliki pengharapan agar Tuhan Yesus memberikan pertolongan, bahwa IA yang mengasihi kita dengan sempurna berkenan menolong kita yang tidak sempurna mengasihi-Nya.


#TimVitji GKJJoglo#

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page