top of page

1% - 10% - 100%. Domba - dirham - anak



Di dalam Lukas 15 ada 3 kisah serupa: tentang domba, dirham dan anak yang hilang. Sepertinya diulang-ulang? Tidak. Ketiganya merupakan perumpamaan dengan pengajaran yang bertingkat dan berjenjang untuk menyatakan betapa Allah menunjukkan kasih, pengampunan, penerimaan dan sucacita yang luar biasa atas orang berdosa yang bertobat.


Meskipun hanya 1 dari 100 ekor domba yang hilang, tetapi Gembala itu tetap mencarinya tanpa kenal lelah sampai ketemu. Dan ketika ditemukan betapa Gembala itu bersuka cita atas 1 orang yang bertobat lebih dari suka-cita atas 99 orang yang tidak bertobat. Siapa 99 orang yang tak bertobat?


Lebih-lebih ketika 1 dari 10 dirham yang merupakan harta milik yang indah itu hilang. Perempuan pemiliknya itu sangat merasa kehilangan sehingga ia menyalakan dian dan mencarinya di seluruh bagian rumahnya sepanjang malam sampai ketemu. Dan bila 1 dari 10 dirham yang hilang itu ditemukan, betapa ia sangat bersukacita karena 1 orang yang bertobat.


Apalagi bila 1 dan bahkan kedua anaknya hilang betapa sang Bapa amat bersedih dan menantikan keduanya itu kembali pulang ke rumah. Dan bila anak yang amat dikasihinya itu bertobat dan pulang, betapa sang Bapa itu bersuka cita karena buah hatinya itu telah hilang dan ditemukan, telah mati dan hidup kembali?


Bukankah kita juga seharusnya bersuka cita bila saudara kita hilang dan kini kembali? Kenapa ada orang yang justru marah ketika hal itu terjadi Ketika para pemungut cukai dan pendosa lain bertobat, kenapa orang Farisi dan Ahli Kitab marah dan cemburu? Bukankah seharusnya mereka bergembira dan bersukacita karena mereka adalah saudara-saudaranya yang juga sama-sama dicintai oleh Bapa di sorga?


Perumpamaan-perumpamaan itu mengajarkan tentang kasih dan penerimaan Allah yang luar biasa atas orang berdosa yang bertobat. Kalau 1 dari 100 (=1 %) saja dombanya hilang, sang Gembala bersedih dan mencarinya. Dan kalau yang 1 (1%) itu ditemukan betapa sang Gembala bersuka cita. Lebih-lebih kalau 1 dari 10 (=10%) dirham, milik yang berharga itu hilang betapa sang ibu bersedih dan mencarinya sampai ketemu. Dan meski hanya 1 dari 10 dirham yang berharga itu ketemu, betapa sang ibu itu bersuka cita. Apalagi bila 2 dari 2 anaknya itu hilang (dan itu 100%) dari anaknya hilang betapa Bapa itu bersedih. Dan bila anak-anaknya itu bertobat betapa sang Bapa itu bersukacita, ketika mendapatkan anaknya bertobat, seperti mendapatkan anak itu mati dan kini hidup kembali?


Kalau Bapa saja begitu berkenan dan bersuka cita kenapa masih ada yang marah dan cemburu ketika saudaranya bertobat? Lho, kok gitu ya? Anjing dan kucing saja bisa bersahabat, kenapa manusia sering tidak?

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page