Tidak Bimbang
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
(Roma 4:20)
Akal pikir manusia kadang tanpa disadari membatasi kemahakuasaan Tuhan Allah, sehingga ketika menghadapi persoalan, keadaan, kenyataan yang dirasa sangat berat, dalam keterbatasan nalar, kita merasa buntu. Akal nalar kita tidak dapat mencari jalan keluar, sehingga membuat kita putus asa, tidak punya harapan. Bahkan berpikir mustahil.
Tetapi firman hari ini menguatkan kita, meski tidak ada dasar (yang selaras dengan akal manusia) untuk berharap bahwa janji Tuhan yang akan memberinya banyak keturunan bisa terwujud, karena Abraham menjelang 100 tahun, tubuhnya sudah melemah, Sara istrinyapun rahimnya sudah tertutup. Akan tetapi Abraham memilih untuk percaya dan menyandarkan harapannya kepada Allah. Ia tidak bimbang, kepercayaan dan keyakinannya akan janji Tuhan justru semakin kuat, ia tetap yakin dan memuliakan Tuhan Allah. Dan imannya membuahkan kebenaran, janji Tuhan terwujud, ia menjadi bapa orang beriman dari bangsa yang begitu besar. Kelemahan tubuh, uzur, tertutupnya rahim bukan menjadi hal yang mustahil bagi Tuhan untuk mewujudkan janjiNya memberikan keturunan bahkan dalam besaran jumlah yang tak terhitung.
Dan janji Tuhan untuk Abrahampun berlaku bagi kita orang yang beriman. Tuhan tidak pernah ingkar janji. Akal pikir kita memang terbatas, tetapi jangan membatasi kemahakuasaan Tuhan, karena bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Oleh karena itu, mari berjuang meneladani Abraham dengan tetap memilih percaya dan berharap hanya kepada Tuhan. Tidak bimbang, terus beriman dan tetap memuliakanNya.
#TimVitji GKJ Joglo#