top of page

Keselamatan Diperoleh dari Pendengaran akan Firman Tuhan


Amos 6:1, Mazmur 146, I Timotius 6:11, 12, Lukas 16:19-31


Jika kita hendak bepergian, kita harus tahu ke mana tujuan kita. Kita juga harus tahu bagaimana mencapai tujuan tersebut. Jika kita tidak mengetahui caranya, apalagi tujuannya, maka mungkin kita akan berputar-putar tanpa tujuan. Demikian pula dengan hidup. Agar hidup kita menjadi bermakna, kita pun mesti mengetahui apa tujuan hidup kita, dan bagaimana semestinya kita menjalani hidup dengan benar, agar tujuan hidup kita itu tercapai. Seorang filsuf bernama Plato yang lahir sekitar 427 SM, dan meninggal sekitar 347 SM, mengatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah ‘kebahagiaan’. Jalan untuk mencapai kebahagiaan itu adalah melalui pengetahuan. Orang harus diajarkan, dan mau belajar tentang pengetahuan yang baik, dan jahat. Karena mengetahui tentang yang baik akan mendorong seseorang untuk bertindak benar. Dengan bertindak benar itulah, manusia memperoleh kebahagiaannya.


Dalam cerita perumpamaan yang Yesus sampaikan dalam Lukas 16:19-31, Yesus juga memberikan pengajaran tentang tujuan hidup. Dalam perumpamaan itu, melalui kata-kata yang diucapkan Abraham, Yesus mengajarkan, bahwa pengetahuan seperti apa yang sudah disampaikan melalui kesaksian Musa dan para nabi; hendaknya didengarkan. Jika orang mendengarkan kesaksian itu, ia akan terdorong untuk bertobat. Orang hidup hendaknya mempergunakan waktu dan kesempatan yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Hidup sebagai sebuah pertandingan iman yang benar untuk merebut hidup kekal (I Tim.6:12), yaitu memiliki pengetahuan yang benar tentang Kristus.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page