Penguasaan Diri

Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. (Amsal 16:32)
Pernahkah kita berada pada suatu situasi dimana ada orang yang seringkali dengan sengaja atau tidak sengaja membuat kita bersedih, kecewa, marah, geram, terluka? Lalu timbul perasaan mengasihani diri, benci, sehingga kadang muncul hasrat untuk membalas, menunjukkan sikap kurang suka, atau bahkan mendoakan yang kurang baik untuk dia. Reaksi-reaksi seperti ini sangat bisa terjadi dan kita alami.
Bersabar dan menguasai diri bukanlah hal yang gampang terlebih saat kita berada pada posisi tersakiti, tersinggung karena diperlakukan tidak baik.
Namun firman hari ini memberikan pemahaman bahwa keberhasilan menunjukkan sikap sabar itu lebih hebat dari pahlawan karena yang kita kalahkan adalah diri sendiri. Dan sikap sabar, adalah langkah menuju penguasaan diri sehingga kita mampu mengendalikan diri dari dorongan-dorongan yang sifatnya menonjolkan ego, harga diri yang tinggi, melalui sikap yang reaktif emosional.
Menguasai diri jauh lebih sulit daripada merebut kota. Menguasai kota mungkin melalui strategi ulung bisa hanya berlangsung beberapa waktu. Tetapi menguasai dan pengendalian diri, butuh perjuangan setiap saat sepanjang hidup kita. Dan hanya Roh Kuduslah yang mampu menolong kita, oleh karena itu mari berpegang terus pada tuntunan Roh Kudus, Ia yang akan menolong memampukan kita untuk memiliki sikap lebih sabar dan mampu menguasai diri. Kiranya Tuhan menolong dan memampukan kita.
#TimVitji GKJJoglo#