Masa Adven dan Natal (2)

Adven (Bhs Latin: Adventus, kedatangan) adalah sebuah masa yang menandakan persiapan Natal dalam artian kelahiran Kristus, sekaligus kedatangan Kristus kembali. Dengan demikian Adven juga memiliki makna pengharapan eskatologis , akan kedatangan kembali Tuhan. Adven pada akhirnya merupakan perayaan memperingati inkarnasi (Allah menjadi manusia) dan, bertitik tolak dari peristiwa inkarnasi itu, dibangunlah suatu kesungguhan dan kesukacitaan menantikan parousia (kedatanganNya kembali). Masa penantian ini memiliki makna yang penting bagi umat, karena umat diajak untuk menantikan kedatangannya dengan gembira sembari mempersiapkan diri melalui laku hidup sesehari. Dua dimensi adven tersebut kemudian dijabarkan dalam empat minggu adven, yakni antara penantian kelahiran Kristus dan kedatanganNya kembali di dunia. Keempat minggu adven dijabarkan sebagai berikut:

Minggu Adven 1

Pada minggu ini biasanya tema yang disusun berkisar pada sikap gereja dalam menantikan kedatangan Yesus Kristus kembali untuk membebaskan umat manusia. Minggu adven 1 jatuh sekitar 27 November hingga 3 Desember. Bacaan Alkitab (berdasarkan leksionari) biasanya diambil dari Kitab Yesaya, tentang kerajaan mesianis pembawa damai yang akan menghimpunkan umatNya (2:1-5, tahun A). Kemurkaan Allah sebab umat berdosa (64:1-9, tahun B). Mesias itu berasal dari garis keturunan Daud untuk melaksanakan keadilanNya (Yer 33:14-16 tahun C).

Pembacaan Surat Rasuli diambil dari Roma 13:11-14 (tahun A), yakni tentang “saatnya telah tiba untuk bangun dari tidur, sebab keselamatan itu telah dekat”. 1 Korintus 1:3-9 (tahun B), tentang “tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sambil menantikan pernyataan Tuhan.” 1 Tesalonika 3:9-13 (tahun C) tentang semakin dekatnya masa penantian itu dan memelihara hidup kudus. Injil yang dibacakan adalah tentang berjaga-jaga akan kedatangan Tuhan kedua kali (Mat 24:36-44 [tahun A], Mrk. 13:24-37 [tahun B], dan Luk. 21:25-36 [tahun C]). Semuanya tentang berjaga-jaga sebab “kamu tidak tahu saat hari penghakiman.”