MISIONER TANPA MISI ?
Hidup itu seperti sebuah perjalanan. Ia terus berlangsung, bahkan ketika kita sering merasa tidak nyaman sekalipun. Selama kita hidup, mau tidak mau kita berproses. Bahkan ketika kita diam. Kitalah yang harus merancang dan memilih bagaimana dan kemana serta untuk apa kita hidup. Kalau tidak, proses kehidupan itu akan membawa kita ke arah yang justru kita tidak mau. Jadi kita seharusnya berusaha berproses ke arah dan tujuan yang kita ingin capai. Itulah visi dan misi kita. Tapi Visi dan misi bukanlah sekedar rumusan indah melainkan peta jalan yang di atasnya kita akan sungguh-sungguh menjalani dan mengupayakan pencapaiannya.
Banyak orang sukses semula adalah orang biasa, bahkan sebagian besar adalah orang yang awalnya merasa kekurangan; tetapi karena memiliki visi dan semangat serta ketekunan, mereka meraih sukses. Kata sejarah, Thomas Alfa Edison semula adalah seorang penjual koran di kereta api. Andrew Carnegie bahkan buruh dengan gaji $ 4 sebulan. John Rockefeller cuma bergaji $ 6 seminggu. Tapi semuanya menjadi orang kaya dan sukses.
Apa yang dapat membuat orang-orang sukses itu memiliki stamina sehingga mereka bisa mengatasi kekurangan-kekurangan mereka dan menjadi orang-orang sukses? Tiap orang itu punya impian dalam batin mereka yang menyalakan api yang tidak dapat dipadamkan. Mereka memiliki wawasan yang luas dan jelas yang membuat mereka mampu memandang kehidupan dengan baik. Seorang tokoh bijak, Napoleon Hill pernah berkata : “Peliharalah wawasan dan impian Anda, seolah-olah itu anak-anak jiwa Anda dan rancangan hidup yang menuntun arah pencapaian hidup Anda.
Seorang yang memiliki visi yang kuat dan jelas biasanya sedikit bicara tetapi banyak bekerja. Sedikit bicara, karena bagi mereka masa depan cukup jelas, dan yang diperlukan adalah kerja keras untuk mencapainya. Mereka mendapatkan kekuatan dari keyakinan mereka. Mereka berjalan terus ketika masalah timbul. Seorang yang memliki visi lebih maju selangkah atau bahkan beberapa langkah dari pada orang lain. Saat orang lain masih diam, mereka sudah mulai berjalan. Saat yang lain mulai berjalan, mereka telah berlari. Saat yang lain mulai berlari, mereka sudah sampai. Saat orang lain sampai, mereka sudah beristirahat, atau bahkan memikirkan tahap baru. Saat orang lain terengah-engah dan beristirahat, mereka sudah berlari kembali.
Kadang perjalanan kita cuma asal jalan. Kita punya komitmen, tapi hanya menyala pada tahap awal. Atau meski kita bicara visi-misi, tapi kegiatan kita cuma mengulang. Visi misi lebih hanya rumusan indah di atas kertas, dan bukan sebuah perjuangan di lapangan. Apakah kita punya visi dan semangat yang kuat? Apakah arah kemana kita berjalan sudah jelas? Atau kita hidup dan berjalan begitu saja tanpa tujuan dan target yang jelas?