top of page

Calvinisme (1 )


Gereja kini tumbuh menjadi sebuah entitas yang amat beragam. Denominasi protestan senantiasa berkembang setiap tahunnya, masing-masing denominasi memiliki akar pengajaran atau setidaknya sejarah pada pola pemikiran para reformator gereja ratusan tahun silam. Luther, Zwingli, atau Calvin adalah tiga nama tokoh reformator gereja yang seringkali menjadi pondasi gereja-gereja masa kini meletakkan dasar bangunannya. Para teolog seringkali berkata bahwa kini aliran-aliran gereja cenderung bersifat hybrid. Tidak ada lagi gereja yang murni lutheran atau tidak adalah gereja yang murni calvinis/reformed. Masing-masing gereja seringkali memadu padankan pengajaran-pengajaran tertentu menjadi sebuah bentuk yang menjawab kebutuhan konteks. Terlepas dari hal tersebut mengetahui satu bentuk pengajaran menjadi sebuah upaya yang menarik di zaman modern ini. Setidaknya ada sebuah titik tuju yang dapat dipandang ketika keberagaman telah bertumbuh sedemikian pesat. Binawarga beberapa edisi mendatang akan mencoba menggali sedikit informasi mengenai calvinisme sebagai sebuah sistem pengajaran yang mendasari banyak aliran gereja-gereja reformed.


Siapakah Calvin? Yohanes Calvin adalah seorang pemimpin gerakan reformasi gereja di Swiss. Ia dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1509 di Noyon, sebuah desa di sebelah utara kota Paris, Perancis. Ayahnya bernama Gerard Cauvin. Ibunya bernama Jeanne Lefranc. Pada awalnya Calvin diarahkan untuk menjadi Imam oleh ayahnya. Ia sempat mengambil studi berkenaan dengan tujuan tersebut yakni mulai dari bahasa latin, hingga filsafat dan teologi. Namun kemudian keinginan sang Ayah berubah dan menghendaki Calvin untuk menjadi seorang ahli hukum. Maka Calvin pun meneruskan pendidikannya di bidang hukum. Latar belakang lain sebagai ahli hukum rupanya tidak melepaskan pembelajarannya mengenai teologai dan gereja. Pendalaman di bidang hukum tersebut bahkan menjadi sebuah ciri khas Calvin dalam merumuskan teologinya kelak.


Singkat cerita, Calvin memposisikan dirinya sebagai corong gerakan reformasi yang saat itu tumbuh pesat di Perancis. Menghadapi tentangan dari Gereja Katolik saat itu, ia harus pindah ke kota-kota lain untuk mengajar dan menulis. Banyak buku telah diterbitkan Calvin dan mendasari teologinya dan kelak dipegang sebagai pengajaran gereja-gereja reformed, namun terutama buku Institutio yang dipandang banyak kalangan adalah magnum opus dari calvin. Institutio (pengajaran Agama Kristen) adalah buku yang menjadi rujukan dari banyak pengajaran gerejawi. Beberapa edisi binawarga mendatang akan mencoba untuk menggali aspek-aspek pengajaran dari buku tersebut untuk melihat sedikit pengajaran Calvin.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page