top of page

WANITA PEMBAWA LENTERA


Meski telah merasa terpanggil sejak tahun 1837, tapi baru 9 tahun kemudian seorang perempuan muda terpanggil untuk pelayanan, yaitu ketika sahabatnya memperkenalkan dirinya pada Perkumpulan Pelayanan Para Diaken Protestan di Jerman. Melalui lembaga itu ia mulai mengenal dan belajar bagaimana merawat orang sakit. Enam belas tahun kemudian, pada tahun 1853 ia mengepalai sebuah “Rumah Sakit Wanita” di London.


Setahun kemudian, 1854, terjadi perang Krim, dan wanita yang penuh dedikasi itupun mendaftar menjadi sukarelawati untuk merawat tentara Inggris yang berperang di Turki. Setibanya di sana ia diminta memimpin sebuah rumah sakit militer. Meski banyak orang mencemooh dan kurang menghargai dirinya, bahkan memusuhinya, ia terus bekerja dengan penuh dedikasi dan ketekunan. Tempat kerjanya juga sangat memprihatinkan dan sering kurang memenuhi syarat, tetapi itu tidak menyurutkan semangatnya untuk merawat pasienpasiennya dengan sepenuh hati dan pengorbanan.


Penghiburan yang dilakukannya setiap malam dalam visitasi kepada para pasiennya dengan membawa lentera, membuatnya dijuluki “Wanita Pembawa Lentera”, atau “Malaikat Penolong Berlentera”. Bukan hanya lentera dalam arti benda, tetapi terlebih dalam lentera hati. Siapa dia? Ia adalah Florence Nightingale. Kalau anda belum tahu juga, tanyalah kepada setiap perawat di seluruh dunia atau ke PMI. Kalau mereka juga tidak tahu, wah kebangeten… Keteladanannya, dedikasinya, ketekunannya, menjadikan dia tokoh internasional dibidang pelayanan kemanusiaan dan keperawatan. Ia seorang yang memberi kita teladan bagaimana melayani dengan iman, dengan hati dan dengan tangan. Tidak banyak kata, tapi nyata.


Kalau saja pesan-pesan Kristiani diterjemahkan dalam kegiatan sosial sedemikian rupa sehingga secara langsung menjawab harapan dari suatu masyarakat yang sedang berjuang, sehingga bukan hanya membawa suatu “agama baru”, tetapi juga menawarkan syarat-syarat yang dibutuhkan bagi masyarakat untuk mencapai kemajuan, maka kesaksian akan menjadi lebih efektif dan nyata.


Dulu Zending mendirikan sekolah, rumah sakit, pelayanan sosial dan literatur. Halhal itu pada waktu yang tepat amat diperlukan dan tidak ada lembaga lain termasuk pemerintahpun (waktu itu) yang mampu sedemikian baik menyajikan dan menawarkan kepada masyarakat. Pilihan yang sungguh tepat dengan kebutuhan jaman. Sekarang? kita sering lebih hanya mengulang hal yang kadang sudah tidak cocok, atau mengeluh karena cara yang dulu dianggap tepat, sekarang tidak lagi. Kita harus cerdas untuk memikirkan cara baru apalagi keadaan jaman telah begitu cepat berubah.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page