Serba-serbi Peribadahan (6)
Dalam pedoman tata gereja dan tata laksana GKJ tentang peribadahan disebutkan bahwa ibadah adalah cara orang-orang percaya bersama-sama mengungkapkan, menghayati dan merayakan hubungan dengan Allah berdasarkan penyelamatan yang telah mereka alami. Sinode GKJ mengenal beragam jenis ibadah diantaranya:
Ibadah Minggu
Ibadah khusus atau istimewa
Ibadah hari raya gerejawi (Sebagaimana kita bahas di edisi sebelumnya)
Ibadah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa khusus gerejawi (Ibadah penahbisan, Ibadah peneguhan penatua/diaken, Ibadah peneguhan pernikahan, dll)
Ibadah yang diselenggarakan berdasarkan kebutuhan dalam rangka kebersamaan dalam kehidupan bergereja dan bernegara (Ibadah HUT RI, Ibadah bulan Oikumene, Ibadah bulan Alkitab, Ibadah Bulan Budaya.)
Ibadah yang diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga-keluarga warga gereja. Ibadah tersebut dapat diperuntukkan bagi keluarga tertentu maupun dengan melibatkan orang lain.
Atas dasar itulah GKJ Joglo mengadakan ibadah-ibadah lain di luar kalender liturgis karena mempertimbangkan kebutuhan umat. Beberapa peribadahan khusus yang diselenggarakan berdasarkan kebutuhan umat diantaranya: ibadah bulan Alkitab, ibadah bulan Budaya, ibadah HUT Gereja, ibadah HUT RI, ibadah variatif, ibadah Hari Anak Nasional, Ibadah bulan keluarga, dll. Dua ibadah khusus yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini adalah Ibadah HUT RI dan bulan Budaya sekaligus Ibadah Bulan Alkitab. Pada peringatan HUT RI di tahun ini kita akan bersama-sama mengucap syukur pada Allah atas kemerdekaan yang dianugerahkan kepada Bangsa Indonesia dengan bersama-sama merayakan kepelbagaian yang hadir di Indonesia. Pada Ibadah HUT RI yang akan datang akan bersama-sama dihayati sebuah ibadah dengan nuansa betawi.
Bulan Alkitab akan dirayakan di bulan September. Kita akan diajak untuk mensyukuri upaya penyebarluasan Alkitab dalam berbagai bahasa di Indonesia. Kepelbagaian edisi bahasa-bahasa Alkitab merupakan karya pewartaan kabar baik dari Tuhan yang menjadi tugas kita semua. Secara kalender liturgi, kedua ibadah di atas berlangsung ketika masa minggu-minggu biasa, sebuah minggu dimana karya Allah terejawantahkan dalam hidup keseharian.