top of page

“Anak yang Menginspirasi”


Injil Yohanes 6:1-11

Anak-anak seringkali dianggap remeh oleh masyarakat, khususnya orang dewasa. Kecilnya tubuh dan sedikitnya pengalaman membuat mereka tidak mendapat tempat untuk bersuara. Hal ini menunjukkan seakan-akan anak-anak tidak berarti. Lebih jauh lagi, kita seharusnya khawatir jika anak-anak akhirnya merasakan sendiri bahwa dirinya tidak berarti. Tentu, ini akan mengganggu perkembangannya sebagai pribadi.


Dalam Injil Yohanes, khususnya Yohanes 6:9, melalui pertanyaan Andreas, kita diperlihatkan akan kehadiran seorang anak – anak yang awalnya diragukan tetapi dipakai Tuhan untuk menunjukkan karya yang besar. Dengan keterbukaan Yesus untuk menerima anak-anak, seorang anak yang bermodalkan 5 roti jelai dan 2 ikan saja dapat membawa kehidupan bagi banyak orang. Anak itu membawa pengaruh bagi orang-orang di sekitarnya yang adalah orang dewasa.


Jika dilihat lebih dalam, kisah ini menolong kita untuk melihat bahwa anak-anak dapat menghadirkan inspirasi bagi kita. Kesederhanaan mereka memampukan kita untuk belajar bersyukur, tulus memberi, tersenyum, dan sebagainya. Keterbukaan untuk melihat potensi anak-anak dan belajar dari mereka sebagai pribadi yang diperlengkapi Tuhan adalah kunci bagi kita untuk dapat melihat kekayaan karya Tuhan dalam hidup kita. Dengan demikian, anak menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan kita


Pada peringatan Hari Anak Nasional (23 Juli) bersama ini, kita dapat mengajak anak-anak untuk yakin bahwa dirinya B-I-S-A: (B) Berharga di mata Tuhan, (I) Istimewa bagi banyak orang, (S) Semangat melakukan kebaikan, dan (A) Aktif melayani. Kiranya Tuhan memampukan setiap anak untuk menjadi inspirasi dan membukakan hati setiap orang dewasa untuk menerima inspirasi dari anak-anak.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page