Melihat dengan Cara Berbeda
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
(2 Korintus 4:18)
Apa yang nampak belum tentu sepenuhnya mencerminkan isi hati seseorang. Misalnya, ketika kita melihat seseorang tertawa, belum tentu hatinya sedang gembira. Ketika kita menyaksikan seseorang menitikkan air mata, belum tentu pula hatinya menangis pilu. Ketika kita melihat seseorang berdiam diri sambil termenung, belum tentu ia sedang bersedih hati, mungkin ia sedang berpikir keras merencanakan sesuatu yang penting. Nyatalah bahwa yang kelihatan tidak selalu mencerminkan kebenaran.
Karena itu, Paulus mengajak jemaat Korintus untuk tidak terpaku pada yang kelihatan saja, yaitu pada tubuh Paulus dan rekan-rekan pelayanannya, yang semakin lemah dan merosot, pada penolakan-penolakan yang mereka alami, pada kesulitan hidup yang mereka temui. Semua itu sifatnya sementara. Paulus mendorong jemaat untuk berfokus pada pengharapan yang dijanjikan Allah.
Maka, mari kita tidak menenggelamkan diri ke dalam kesusahan-kesusahan hidup yang kita alami saat ini, atau melihat sesuatu dari apa yang kelihatan saja. Tetapi mari kita belajar untuk memandang dari sudut pandang yang berbeda. Mari melihat sesuatu dengan kaca mata iman. Mari kita berani mencoba untuk melihat "yang tidak kelihatan" dengan terus berusaha mencari jawaban atas pertanyaan, apa maksud Tuhan mengijinkan kita mengalami suatu peristiwa yang tidak kita harapkan. Dengan demikian, kita sudah turut serta bersama Paulus untuk memandang hidup berdasarkan iman. Meski mungkin sulit, tapi kita patut mencobanya.
#TimVitji GKJJoglo#