Memilih Menyembah Allah
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan! (Yosua 24:15)
Ketegasan pada prinsip yang seturut dengan kebenaran firman Allah sangat diperlukan dalam kehidupan ini. Sikap tersebut adalah sauh yang menghindarkan kita dari ketersesatan di tengah lautan dunia tanpa batas. Demikianlah yang dapat kita saksikan dari Yosua ketika hendak menegaskan prinsip kehidupan yang dipilihnya di hadapan bangsa Israel.
Perjanjian baru kembali diikat antara Allah dengan umat manusia, kali ini dengan perantaraan Yosua. Allah menegaskan kembali janjiNya untuk senantiasa menyertai serta mendampingi umat Israel sampai selama-lamanya. Allah adalah Bapa yang kekal dan kenyataan tersebut tidaklah pernah berubah asalkan Israel bersedia untuk senantiasa menyembah Allah serta mengakuiNya sebagai satu-satunya pencipta dan pemelihara kehidupan.
Yosua tahu betul tabiat bangsanya yang seringkali melanggar ketetapan-ketetapn Allah serta berlaku tidak setia. Maka dalam sebuah sikap dan ketegasan ia menyatakan bahwa seisi rumahnya akan menyembah Allah semata. Ia mempersilakan serta menantang bangsa Israel untuk memilih siapa yang hendak mereka sembah. Pada akhirnya bangsa itupun memilih menyembah Allah. Kiranya di masa kini kita juga memiliki ketegasan serta kesetiaan seperti Yosua. Dengan sadar menjadikan Tuhan yang terutama dalam kehidupan kita.
#TimVitji GKJJoglo#