top of page

METAMORFOSA


Ketika seekor ulat selesai menjalani hidupnya sebagai ulat, ia berubah menjadi kepompong. Ia mengalami masa “tidur panjang dalam rumah / kepompong” dengan makanan tersedia cukup. Selesai menjalani masa itu, ia harus keluar dari rumahnya dan menjadi seekor kupu-kupu. Badannya mengalami perubahan. Perubahan bentuk itu disebut metamorfosa. Yang berubah bukan hanya bentuknya, tapi juga cara hidupnya. Ia aktif terbang mencari makan.



Demikianlah juga sebenarnya, kalau kita berubah dari tidak merdeka menjadi merdeka. Kita perlu punya sikap merdeka untuk dapat hidup dalam alam kemerdekaan. Kalau tidak, maka yang terjadi adalah mendapatkan kemerdekaan, tetapi masih hidup sebagai budak, atau seperti seekor kupu-kupu yang setelah punya sayap dan perlengkapan tubuhnya yang baru, masih “bersikap dan berperilaku” seperti seekor ulat atau seekor kepompong.


Ketika sekelompok orang kulit hitam Amerika abad lalu memperoleh kemerdekaan dari perbudakan, kegembiraan mereka demikian menggelora. Mereka secara histeris berteriak bahagia, berpesta, bernyanyi dan bertepuk tangan sepanjang malam. Bahkan di antara mereka merayakannya sampai mabuk. Keesokan harinya mereka terkesima, sebab mereka harus mencari makanan sendiri. Mereka harus mandiri, bekerja keras, dan tidak boleh menunggu pemberian makan seperti ketika mereka menjadi budak.


Mengalami hal itu mereka menangis karena mereka baru menyadari betapa menjadi orang merdeka juga tidak mudah. Mereka belum siap. Mengapa begitu? Karena sampai sekarang mereka masih bermental budak. Ketika mereka “harus terbang” seperti kupu-kupu, mereka masih “merayap dan rakus” seperti ulat, atau tidur panjang seperti kepompong. Hal itu juga dialami oleh orang Israel segera sesudah keluar dari Mesir. Mereka ingin kembali ke Mesir, yang mereka anggap lebih nyaman, sebab meski mereka menjadi budak, toh mereka masih bisa makan daging. Mereka ingin merdeka, tetapi mereka tidak siap dan tidak tahu bagaimana menjadi orang merdeka.


Besok bangsa kita akan memperingati kemerdekaan, lepas dari penjajahan Belanda dan menjadi bangsa merdeka. Kita sudah akan 75 tahun merdeka. Namun demikian ada pertanyaan mendasar : apa kita sudah benar-benar merdeka? Apa kita tidak sering masih bersikap seperti layaknya orang belum merdeka? Apakah kenyataan selama ini tidak menunjukkan bahwa sebenarnya kita belum sungguh-sungguh berubah menjadi merdeka? Kalau kita belum mengubah sikap menjadi orang merdeka dalam diri kita, maka kita seperti seekor kupu-kupu yang bersikap dan bertingkah laku seperti seekor ulat. Yang kita perlukan sekarang adalah METAMORFOSA HATI. Menjadi kupu-kupu beneran, bukan kupu-kupu mermental ulat atau kepompong.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page