“Berani Diutus”
Kitab Keluaran 3:1-15
Tuhan mengutus Musa untuk membawa Bangsa Israel keluar dari Mesir. Tugas perutusan itu, tidak serta merta diterima oleh Musa. Ia sempat 5 kali menolak tugas perutusan Tuhan. Berbagai alasan yang disampaikan Musa untuk mengelak dari tugas itu, berpusat pada pandangannya tentang dirinya sendiri. Musa terkungkung pada kekurangan dan segala keterbatasannya. Sekalipun Tuhan sudah meyakinkan berulang kali, tetap saja Musa menolak, sampai tidak ada lagi alasan baginya untuk mengelak dari tugas perutusan itu.
Bukan hanya Musa yang berproses dalam meyakinkan diri akan tugas panggilan Tuhan kepadanya. Ada beberapa tokoh Alkitab lain yang juga bergumul seperti Musa, contohnya Yesaya dan Yeremia. Mungkin kita pun secara sadar atau tidak, pernah atau bahkan sering merasakan seperti apa yang dirasakan Musa. Banyak hal, seolah menjadi alasan yang wajar bagi kita untuk menolak tugas perutusan itu. Namun, bacaan Firman Tuhan saat ini mengajak kita untuk melihat lebih dalam tugas perutusan kita.
Yang dimaksudkan tugas perutusan Tuhan, tidak selalu tugas-tugas yang berkaitan dengan gereja atau hal-hal yang berbau rohani. Tugas itu berkaitan dengan apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan bagi orang lain, justru dalam kehidupan keseharian kita. Yang menjadi fokus bukan kita, tetapi Tuhan dan sesama. Mari kerjakan tugas-tugas kita. Kepercayaan yang diberikan kepada kita, mari kita pupuk dan pelihara. Sekecil apapun tugas kita, mari kita lakukan dengan dedikasi yang penuh. Sebab, ketika kita diutus melakukan suatu karya, itu tidak melulu tentang kita. Namun, untuk suatu tujuan yang lebih besar, agar nama Tuhan dimuliakan, dan demi kebaikan orang-orang di sekitar kita. Amin.