Firman Tuhan: Jalan Menuju Pemulihan
Nehemia 8:1-10
Kitab Nehemia mengisahkan kejadian yang terjadi pada pasca pembuangan Bangsa Israel. Mereka mulai kembali ke Yerusalem, membangun tembok kota, pembangunan Bait Suci, dan mulai menata kembali ritual peribadahan. Pada saat itulah, disadari bahwa umat sudah melupakan Taurat Musa. Hukum Tuhan diabaikan, sehingga muncullah pembaharuan peribadahan. Taurat memperoleh perhatian kembali. Ezra, ahli kitab, membacakan Taurat di hadapan jemaah. Ia menempatkan diri di tempat yang tinggi. Ketika Taurat dibacakan, jemaah mendengar dengan seksama. Mereka berdiri dan menyambutnya dengan menyanyikan, “amin, amin”.
Tindakan tersebut merupakan tindakan simbolik yang menunjukkan rasa hormat umat terhadap Firman Tuhan. Perkataan yang diucapkan dari pembacaan ayat-ayat di dalam Kitab Taurat, dihayati bukan sekedar kata-kata yang tanpa makna. Namun, setiap kata yang diucapkan dari Taurat dipandang sebagai sesuatu yang penting, Firman Tuhan yang patut dihormati. Penghormatan itu bukan pada bentuk fisik Kitab, namun pada kewibawaan isinya sebagai Firman Tuhan yang memimpin umat untuk memperoleh pemulihan.
Di minggu pembukaan Bulan Alkitab ini, kita diajak untuk membaca bagian ini untuk mengingatkan kita bahwa sebagai jalan pemulihan, pembacaan kitab akan membawa berkat bagi pembacanya apabila para pembaca (kita) senantiasa melakukan proses refleksi secara terus menerus. Proses ini dilakukan dengan senantiasa mengaitkan kehidupan sehari-hari dengan pengetahuan iman kita. Dengan demikian, iman kita menjadi hidup, karena kita aktualisasikan dalam hidup sehari-hari.