Kuk yang Kupasang Ringan!
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Matius 11:28-29)
Kuk adalah palang kayu dengan jepitan vertikal yang memisahkan kedua binatang penarik sehingga bersama-sama dapat menarik beban berat. Dalam Alkitab, Kuk sering dipakai untuk menggambarkan kesukaran hidup seseorang atau sebuah bangsa sekaligus untuk menggambarkan ketaatan juga.
Yesus-pun memakai metafora tersebut dalam ayat yang kita baca hari ini. Penggunaan kata kuk itu didahului dengan undangan bagi setiap yang letih lesu dan berbeban berat untuk menghampiriNya. Susunan kalimat yang demikian hendak menegaskan bahwa tantangan dan pergumulan adalah realita kehidupan yang harus dialami setiap manusia. Ikut Yesus tidak serta merta menghilangkan segala pergumulan hidup melainkan membantu kita untuk memiliki perspektif baru dalam menghadapinya. Kita tak lagi gentar menghadapi pergumulan karena Ia bersama kita.
Apabila diantara kita saat ini sedang berada dalam titik lelah akan pergumulan kehidupan, janganlah menyerah dan hampirilah Dia. Dalam Yesus kuk itu menjadi ringan atau bahkan Ia bersama kita dalam memanggul kuk itu.
#TimVitji GKJJoglo#