top of page

Kasih yang Tak Terpisahkan


Roma 8:26-39


Dalam bacaan minggu ini, Paulus meyakinkan pembaca (juga kita) bahwa keselamatan di dalam Kristus Yesus tidak bersifat spekulatif. Hal ini ia yakinkan dengan beberapa alasan, bahwa tidak ada yang mengugat kita. Kita tidak hidup di bawah tekanan tuduhan, karena Allah sudah membenarkan kita. Ini bukan karena kesalehan kita.


Namun Allah yang membenarkan kita. Dalam ayat 34 Paulus menegaskan bahwa tidak ada penghukuman bagi mereka yang sudah berada di dalam Kristus. Kepastian ini diperoleh bukan berdasarkan apa yang kita lakukan bagi Allah, melainkan apa yang Kristus lakukan bagi kita. Karya penebusan-Nya sempurna bagi kita. Ia mati, bangkit, naik ke surga (duduk di sebelah kanan Allah), dan menjadi pembela. Kematian-Nya menyelesaikan persoalan terbesar kita, yaitu dosa (5:5-8). Kebangkitan-Nya mengalahan ketakutan terbesar kita, yaitu maut (6:23). Kenaikan-Nya ke surga membuktikan bahwa segala kuasa ada di bawah kaki-Nya (Mzm 110:1). Tidak ada satu kuasa pun yang berpotensi mengganggu kedaulatan-Nya (bdk. 8:38-39).


Tidak ada yang memisahkan kita dari kasih Kristus (ayat 35-39). Penganiayaan mungkin saja datang. Serangan dari kuasa kegelapan pasti menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Satu hal yang menghibur kita adalah kepastian kemenangan di dalam Kristus. Semua upaya untuk menggagalkan keselamatan kita akan sia-sia karena tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Bukan hanya kita akan memang, tetapi kita akan menjadi lebih daripada pemenang (ayat 37). Penganiayaan dan kesusahan akan menguatkan pengharapan kita. Semua itu mengerjakan kebaikan bagi kita (8:28). Sungguh, tidak ada sesuatu maupun seorang pun yang sanggup memisahkan kita dari kasih Kristus.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page