top of page

STAMINA IMAN


Marathon adalah nama sebuah kota kecil, dalam wilayah kerajaan Yunani kuno. Pada sekitar th 490 sM., wilayah itu menjadi kancah peperangan antara tentara Yunani melawan Persia.


Tidak seperti sekarang, di mana komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai alat canggih, pada jaman itu komunikasi antar tempat hanya dapat dilakukan melalui kurir, yaitu orang yang pergi membawa berita, entah jalan kaki, lari atau naik kuda. Demikianlah juga ketika pertempuran itu berlangsung, dan tentara Yunani berhasil mengalahkan tentara Persia. Dari medan pertempuran, pasukan Yunani menugasi Pheidippides, seorang pelari yang handal yang juga ikut dalam perjuangan melawan Persia. Ia ditugasi untuk membawa berita itu secepatnya ke Athena, agar pasukan Yunani yang ada di Athena mendengar berita kemenangan itu dan tidak menyerah kepada sisa-sisa tentara Persia yang masih akan menyerang Athena. Untuk menyampaikan berita kemenangan itu, Pheidippides harus berlari non-stop untuk berpacu dengan waktu, dengan gerak pasukan musuh, dan pertaruhan keselamatan negara.


Ia berlari sejauh 41,2 km dengan semangat pantang menyerah karena memikul tanggung jawab sedemikian besar, dan juga karena sukacitanya membawa berita kemenangan. Namun karena kelelahannya itu ia jatuh pingsan dan menghembuskan nafasnya yang terakhir sesaat sesudah ia melakukan tugas menyampaikan kabar kemenangan itu. Untuk mengenang dan menghormati semangat dan jasanya itu, dalam Olympiade dipertandingkan lari jarak jauh yang disebut marathon, sejauh 41,2 km


Dalam beberapa bagian Alkitab, perjuangan iman orang percaya dalam mencapai keselamatan yang sempurna dalam Kristus Yesus sering digambarkan dengan perlombaan lari (I Kor. 9 :24-27; Fil. 3:12-24; Ibrani 12:1-3). Dalam berlari itu kita didahului oleh Perintis dan Penuntun iman kita yang telah menang yaitu Yesus Kristus. Kita harus menanggalkan segala beban dan gangguan, dengan tekun, tabah, percaya, berlari dan memandang ke depan, kepada Yesus yang telah menang, sehingga akhirnya mencapai finish dan memperoleh mahkota kemenangan.


Ada berbagai macam lomba lari, dengan berbagai karakteristik. Marathon membutuhkan ketahanan untuk sebuah durasi panjang. Belum pernah terjadi dalam hidup kita, kita harus “dikurung” dan berjuang selama 8 bulan (dan mungkin sampai 1 tahun) seperti saat ini. Kalau perjalanan iman kita, khususnya dalam perjuangan menghadapi pandemic covid 19 ini digambarkan juga dengan lomba lari, bagaimana semangat, kesungguhan dan daya tahan kita? Sampai di manakah kita? Dan apakah kita punya stamina untuk sampai ke finish dengan baik dan berhasil?

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page