"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
(Hagai 1:4)
Bangsa Israel di jaman nabi Hagai, punya tugas besar membangun kembali bait suci yang hancur. Namun banyak orang Israel yang lebih memikirkan kepentingannya sendiri. Mereka beranggapan belum waktunyalah memikirkan pembangunan Bait Allah, mereka masih sangat sibuk dengan urusannya sendiri. Oleh karena itu Tuhan Allah menegur melalui nabi Hagai, supaya mereka tidak hanya memikirkan rumahnya sendiri tetapi juga memberi diri untuk peduli pada "Rumah-Nya". Beberapa kali Tuhan mengingatkan umat untuk introspeksi diri, "perhatikanlah keadaanmu", ternyata meski mereka sedemikian keras mengejar kepentingan pribadinya, mereka tidak terpuaskan dengan apa yang mereka kejar. Ada campur tangan kuasa Tuhan yang menghembusnya sehingga hasil jerih payah yang mereka peroleh tidak tumbuh menjadi berkat, karena Tuhan menghendaki mereka untuk peduli juga pada pekerjaan Tuhan. Dan dalam perikop itu juga dinyatakan ketika bangsa Israel peduli dan memberi diri untuk pekerjaan Rumah Tuhan maka kemuliaan dan penyertaanNya akan dinyatakan.
Tantangan gereja saat ini begitu besar, pun tantangan kehidupan pribadi kita. Kalau kita abai, jarak fisik yang jauh bisa membuat kita semakin lama semakin kehilangan keterikatan dengan gereja kita, dan tidak terpikir untuk memprioritaskan waktu memberi diri ambil bagian dalam kegiatan pelayanan di dalamnya. Memikirkan rumah kita sendiri itu keharusan, tetapi melupakan keberadaan Rumah Tuhan jangan.
Jangan khawatir memberi diri untuk dipakai Tuhan, untuk ambil bagian berpelayanan di RumahNya, Tuhan tidak akan membuat kita merugi, sebab disanalah Tuhan juga akan menyatakan kemuliaan dan penyertaanNya untuk kita.
Comments