top of page

Tak Apa Bersedih


Lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

(Matius 26:38)


Air mata seringkali dianggap sebagai tanda kelemahan, karena itu banyak orang menahan air mata mereka. Atau melarang orang lain menangis ketika mengalami peristiwa yang mengguncang jiwanya. Demikian pula dengan kesedihan, sering orang memandang perasaan sedih sebagai tanda kerapuhan. Akibatnya, banyak orang menyembunyikan perasaan itu. Wajah tersenyum, namun sesungguhnya hati terasa pilu.


Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa rasa sedih, juga merupakan perasaan yang sangat manusiawi. Kita tidak perlu malu jika mengalami perasaan ini. Seperti halnya tangisan yang tak perlu kita tutup-tutupi, demikian pula dengan rasa sedih. Kita dapat mengungkapkan kesedihan itu, tentu dengan cara yang tepat dan takaran yang pas.


Yesus pun mengungkapkan kesedihan-Nya di hadapan Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Tanpa malu, Yesus berkata, "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya." Meski sesungguhnya Yesus kuat dan perkasa, namun dalam kemanusiaan-Nya dengan jujur IA mengakui kerapuhan diri-Nya. Jadi, tak apa jika kita merasa sedih. Ungkapkanlah dengan cara yang tepat.


Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page